Alegori vs Perumpamaan: Apa Perbedaannya?
Diterbitkan: 2023-06-30Lihat panduan kami untuk mempelajari perbedaan antara kiasan vs perumpamaan. Kedua alat linguistik menyampaikan pesan penting.
Ada banyak perangkat gaya yang digunakan dalam sastra, dan dua contohnya adalah alegori dan perumpamaan. Kedua alat tersebut membantu seseorang menyampaikan pesan penting atau pelajaran penting; mereka adalah alat linguistik. Meskipun banyak orang percaya bahwa kiasan dan perumpamaan itu sama, ada beberapa perbedaan yang signifikan.
Alegori adalah gambar, puisi, atau cerita yang interpretasinya dapat mengkomunikasikan makna tersembunyi. Sebaliknya, perumpamaan adalah cerita sederhana yang mengilustrasikan pelajaran moral atau spiritual. Apa saja contoh alegori dan perumpamaan dalam sastra?
Living Writer berisi template hemat waktu untuk penulis dan novelis. Tersedia aplikasi iOS dan Android
Isi
- Apa Itu Alegori?
- Cara Mengidentifikasi Alegori
- Contoh Alegori
- Kura-kura dan Kelinci oleh Aesop
- Apa Itu Perumpamaan?
- Bagaimana Mengidentifikasi Perumpamaan
- Contoh Perumpamaan
- Perbedaan Antara Alegori dan Perumpamaan
- Kata Akhir tentang Alegori vs. Perumpamaan
- FAQ Tentang Alegori Vs Perumpamaan
- Pengarang
Apa Itu Alegori?
Alegori adalah karya khusus yang dapat ditafsirkan memiliki makna tersembunyi. Mereka biasanya muncul dalam gambar, puisi, dan cerita. Alegori sering mengomunikasikan pesan politik atau moral setelah dianalisis lebih dalam. Dengan interpretasi mendalam tentang sebuah cerita, pelajaran tersembunyi mungkin muncul.
Cara Mengidentifikasi Alegori
Ada beberapa karakteristik umum dari alegori. Ini termasuk:
- Ini adalah cerita pendek atau prosa yang dapat dibaca secara simbolis.
- Penulis agama sering menggunakan alegori untuk mengajarkan prinsip-prinsip iman.
- Penulis etis biasanya menggunakan alegori untuk mengomunikasikan moral tertentu.
- Satiris dapat menggunakan alegori untuk mengkomunikasikan pesan politik atau sosial.
Contoh Alegori
Contoh alegori termasuk cerita, puisi, atau karya sastra lainnya yang mengkomunikasikan pesan tersembunyi. Seringkali, pesan-pesan ini digunakan untuk menunjukkan komentar politik, sosial, atau moral penulis. Berikut adalah beberapa contoh alegori yang paling terkenal:
Peternakan Hewan oleh George Orwell
Animal Farm adalah salah satu contoh alegori yang paling terkenal. Dalam cerita ini, tampak bahwa hewan ternak memberontak terhadap petani. Namun, arti sebenarnya mencerminkan kekecewaan Orwell terhadap Revolusi Bolshevik dan mengkritik pemerintah Rusia.
- George Orwell (Pengarang)
- Bahasa Inggris (Bahasa Publikasi)
- 140 Halaman - 04/06/2004 (Tanggal Publikasi) - Signet (Penerbit)
Alegori Gua oleh Plato
Alegori umum dalam filsafat, dan salah satu contoh klasiknya adalah The Allegory of the Cave karya Plato. Dalam alegori ini, sekelompok orang menghabiskan hidup mereka di sebuah gua dan melihat dunia luar berdasarkan bayangan di dinding gua. Alegori bertujuan untuk merefleksikan keterbatasan pemahaman manusia.
- Plato (Pengarang)
- Bahasa Inggris (Bahasa Publikasi)
- 25 Halaman - 07/07/2017 (Tanggal Publikasi) - Diterbitkan secara independen (Penerbit)
Kura-kura dan Kelinci oleh Aesop
Gables Aesop sebagian besar bersifat alegoris, dan The Tortoise and The Hare bisa dibilang yang paling terkenal. Ceritanya mengikuti kemenangan kura-kura atas kelinci yang sombong, dan pelajaran moralnya adalah menunjukkan nilai ketekunan daripada kecerobohan. Kisah tersebut telah diceritakan kembali dan diadaptasi sepanjang sejarah untuk cerita anak-anak.
- Janet Stevens (Pengarang)
- Bahasa Inggris (Bahasa Publikasi)
- 32 Halaman - 01/09/1984 (Tanggal Publikasi) - Rumah Liburan (Penerbit)
Apa Itu Perumpamaan?
Perumpamaan adalah cerita sederhana yang digunakan untuk mengajarkan pelajaran spiritual atau moral. Perangkat sastra ini umum dalam teks-teks agama seperti Alkitab. Alkitab memiliki banyak Injil dengan pelajaran spiritual tersembunyi yang dikenal sebagai perumpamaan.
Bagaimana Mengidentifikasi Perumpamaan
Ada beberapa karakteristik kunci dari sebuah perumpamaan yang membedakannya dari sebuah alegori. Perbedaan utama yang harus diwaspadai meliputi:
- Singkat, dengan narasi sederhana.
- Ini menggambarkan pelajaran spiritual atau moral.
- Ini melibatkan karakter yang menghadapi dilema moral atau orang yang telah membuat keputusan yang buruk dan menderita akibatnya.
- Ini mengungkapkan sudut pandang abstrak menggunakan argumen dan narasi.
Contoh Perumpamaan
Sebagian besar contoh perumpamaan muncul dalam teks-teks agama, seperti Alkitab. Beberapa contoh perumpamaan yang paling terkenal dapat ditemukan dalam Perjanjian Lama dan Baru dalam Alkitab, di mana cerita tersebut digunakan untuk mengilustrasikan pelajaran moral. Berikut adalah beberapa contoh yang diambil dari Alkitab:
Domba Ewe Orang Miskin
Narasi ini mengikuti Nathan, yang menghadapkan Kind David dengan kisah tentang orang kaya dan miskin. Perumpamaan itu tentang seorang kaya yang mengambil domba milik orang miskin dan bukannya menggunakan miliknya sendiri. Perumpamaan ini menunjukkan Raja Daud bagaimana dia menyalahgunakan kekuasaannya dengan meniduri salah satu istri prajuritnya.
Orang Samaria yang Baik
Perumpamaan ini dibagikan oleh Yesus dalam Lukas 10:30-37. Dalam narasi ini, seorang musafir Yahudi diserang dan dibiarkan mati. Sementara kebanyakan orang mengabaikannya, seorang Samaria membantunya, meskipun ada ketegangan antara orang Yahudi dan orang Samaria pada saat itu. Moral dari cerita ini adalah untuk menunjukkan cinta kepada semua orang, bahkan jika mereka adalah musuhmu. Istilah "Orang Samaria yang Baik" sekarang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang membantu orang lain.
Anak yang Hilang
Perumpamaan ini melibatkan seorang pria dengan dua anak laki-laki. Putra bungsu meminta warisannya dan menyia-nyiakannya, menjadi melarat. Dia kemudian kembali ke ayahnya dan meminta untuk bekerja sebagai pelayan. Sang kakak menjauhi sang putra bungsu, tetapi sang ayah memaafkan sang putra bungsu dan menyambutnya kembali dengan tangan terbuka. Kasih bapa menebus Anak yang Hilang.
Perbedaan Antara Alegori dan Perumpamaan
- Alegori adalah perangkat sastra yang luas. Ini digunakan sebagai metafora dan menyampaikan pesan yang lebih luas tentang moral. Perumpamaan lebih pendek, singkat, dan langsung. Makna sebuah perumpamaan tidak tersembunyi.
- Alegori biasanya menggunakan kekuatan alam, benda mati, tumbuhan, dan karakter untuk menceritakan sebuah cerita. Sebaliknya, karakter manusia secara langsung mengkomunikasikan pelajaran moral dalam sebuah perumpamaan.
- Perumpamaan biasanya terkait erat dengan karya-karya keagamaan. Alegori tidak harus terbatas pada agama.
Kata Akhir tentang Alegori vs. Perumpamaan
Baik alegori maupun perumpamaan adalah alat sastra yang ampuh untuk menyampaikan pesan atau pelajaran penting. Meskipun mereka sering bingung, mereka memiliki beberapa perbedaan yang jelas. Alegori lebih bersifat metaforis dan seringkali melibatkan karakter yang mewakili ide-ide abstrak, dan simbolismenya bisa sangat kompleks. Namun perumpamaan lebih langsung, dengan narasi sederhana yang biasanya melibatkan karakter manusia yang menghadapi dilema moral atau konsekuensi dari keputusan yang buruk.
Meskipun alegori dapat menyampaikan berbagai pesan, alegori biasanya dikaitkan dengan masalah politik atau moral. Di sisi lain, perumpamaan banyak ditemukan dalam karya-karya keagamaan dan digunakan untuk menyampaikan ajaran spiritual atau moral.
Baik alegori maupun perumpamaan telah teruji oleh waktu dan terus memengaruhi pembaca hingga hari ini. Alat sastra ini dapat digunakan dalam tulisan untuk meningkatkan simbolisme dan memengaruhi pembaca untuk hidup lebih etis.
FAQ Tentang Alegori Vs Perumpamaan
Apa perbedaan antara perumpamaan dan dongeng?
Perumpamaan adalah cerita didaktik yang berbeda yang menggunakan karakter manusia untuk mengkomunikasikan pelajaran moral yang penting. Sebaliknya, fabel, seperti Fabel Aesop, menggunakan benda mati, tanaman, hewan, dan kekuatan alam sebagai karakter.
Apakah Perumpamaan tentang Yesus adalah alegori?
Banyak penulis abad pertengahan menafsirkan Perumpamaan Yesus sebagai alegori. Ada korespondensi simbolis yang penting dalam setiap elemen perumpamaan-perumpamaannya. Saat ini, sebagian besar perumpamaan Yesus dimaksudkan untuk membuat satu poin moral yang penting. Oleh karena itu, mereka biasanya dianggap sebagai perumpamaan, bukan alegori di era modern.
Mencari lebih banyak? Lihat panduan kami tentang parafrase vs mengutip!