7 Jenis Konflik dalam Sastra

Diterbitkan: 2024-10-21

Konflik adalah bagian sentral dari semua cerita. Entah itu pahlawan yang melawan kekuatan jahat atau kekasih terlarang yang mengatasi orang-orang yang tidak ingin mereka bersama, konflik sastra mendorong alur cerita ke depan dan menambah ketegangan pada alur cerita. Hal ini membuatnya lebih menarik bagi pembaca dan meningkatkan pertaruhan bagi protagonis dan karakter lainnya.

Memahami berbagai jenis konflik yang digunakan dalam sastra dapat menambah kegembiraan pada buku, drama, atau cerita lainnya dan membantu Anda menganalisis karya sastra lainnya. Kami akan mengulas tujuh jenis utama konflik sastra, menjelaskan perbedaan antara konflik internal dan eksternal, menunjukkan cara mengidentifikasi konflik dalam sastra, dan memberikan tip tentang cara menggunakan konflik dalam tulisan Anda.

Bekerja lebih cerdas dengan Grammarly
Mitra penulisan AI bagi siapa saja yang memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan

Apa saja jenis konflik dalam sastra?

Konflik sastra adalah pergulatan antara dua kekuatan yang berlawanan, biasanya antara tokoh protagonis dan kekuatan internal atau eksternal, yang mendorong narasi ke depan. Berbagai jenis konflik dalam karya sastra menggambarkan permasalahan utama dan menciptakan alur atau jalan cerita yang menarik bagi pembaca.

Konflik membuat pembaca tertarik pada cerita Anda. Ini mengungkapkan motivasi utama karakter Anda, menunjukkan kekuatan dan kelemahan mereka, dan menciptakan ketegangan yang membuat mata terpaku pada halaman tersebut. Memahami berbagai jenis konflik dapat membantu siswa memahami pesan mendasar penulis dan menjelaskan beberapa tindakan karakter.

Bagi penulis, memahami unsur sastra ini dapat menghasilkan cerita yang lebih baik. Memahami cerita yang ingin Anda sampaikan memungkinkan Anda menyempurnakan plot, latar, atau karakter agar sesuai dengan perjuangan yang menjadi inti plot Anda.

Konflik internal vs. eksternal

Setiap jenis konflik dapat berupa konflik internal maupun eksternal.

Konflik eksternal

Konflik eksternal adalah konflik apa pun yang terjadi antara tokoh protagonis dan kekuatan luar. Plotnya berfokus pada misi protagonis untuk mengalahkan kekuatan eksternal, klimaks antara dua pihak yang berlawanan, dan dampak dari kemenangan atau kekalahan protagonis. Jenis konflik yang termasuk dalam kategori ini antara lain:

Konflik internal

Konflik internal terjadi antara tokoh protagonis dengan pemikiran batinnya. Awalnya, protagonis memiliki cara berpikir tertentu tentang sesuatu (seperti cinta atau takdir) yang ditantang oleh alur cerita. Sepanjang cerita, pembaca melihat bagaimana pertarungan batin tercermin melalui titik plot eksternal, peristiwa yang membuat tokoh protagonis mengubah pemikirannya, dan bagaimana hal itu mengubah dunia di sekitar mereka. Jenis konflik internal meliputi orang versus diri sendiri dan orang versus nasib.

Jenis konflik utama dalam sastra

Ada tujuh jenis konflik utama dalam sastra. Di sini, kami akan mengulas masing-masing dan memberikan contoh yang ditemukan di media populer.

Orang vs. orang

Kadang-kadang disebut sebagai protagonis versus antagonis atau karakter versus karakter, ini adalah jenis konflik yang paling umum dan mengacu pada pertarungan antara dua karakter. Konflik biasanya muncul karena tokoh protagonis dan antagonis mempunyai tujuan yang berbeda, seperti tujuan penjahat untuk menghancurkan dunia dan perjalanan pahlawan untuk menyelamatkannya. Contoh populernya adalahThe Karate KiddanThe Godfather.

Orang vs. diri sendiri

Jenis konflik internal ini menunjukkan protagonis dalam konflik moral melawan keyakinan atau traumanya. Di akhir cerita, karakter berubah setelah mengatasi masalah mereka. Salah satu contoh paling terkenal adalahHamletkarya Shakespeare, di mana tokoh utama berjuang dengan keinginannya untuk membalaskan dendam ayahnya dan keraguannya untuk menjalaninya.

Manusia vs. alam

Hal ini menunjukkan tokoh protagonis sedang berkonflik dengan kekuatan alam atau tokoh antagonis yang bukan manusia. Contohnya termasukMoby Dick,Life of Pi, danInto the Wild.

Orang vs. masyarakat

Dalam tipe konflik ini, kita melihat tokoh protagonis berkelahi dengan konstruksi atau tradisi masyarakat.Romeo dan Juliettermasuk dalam kategori ini karena persaingan antara Montagues dan Capulets. Contoh lainnya adalahThe Handmaid's Taleyang menampilkan konflik antara perempuan dan negara patriarki.

Orang vs. takdir

Konflik seseorang versus takdir adalah ketika seorang protagonis berjuang dengan takdir atau panggilannya, seperti Harry Potter yang harus menerima kenyataan bahwa dia adalah satu-satunya yang dapat mengalahkan Voldemort di sepanjang seri.

Manusia vs. supranatural

Setiap konflik yang melibatkan manusia melawan hantu, hantu, vampir, atau monster atau roh dunia lain termasuk dalam jenis konflik orang versus supernatural.

Manusia vs. teknologi

Jenis konflik manusia versus teknologi juga dapat dilihat sebagai manusia versus sains. “Teknologi” yang dimaksud tidak harus berupa komputer atau perangkat berteknologi tinggi. Misalnya monster diFrankensteinadalah ciptaan seorang ilmuwan, sehingga termasuk dalam jenis konflik ini. Contoh lainnya termasukThe Terminatordan2001:A Space Odyssey.

Bagaimana mengidentifikasi konflik dalam sastra

Internal atau eksternal

Langkah pertama dalam mengidentifikasi konflik dalam karya sastra adalah menentukan apakah konflik tersebut bersifat internal atau eksternal. Jika protagonis berjuang melawan pemikirannya, itu adalah konflik internal. Jika orang atau benda lain bertentangan dengan protagonis, itu adalah konflik eksternal.

Identifikasi kekuatan lawan

Anda kemudian ingin mengidentifikasi apa yang menghalangi protagonis mencapai tujuannya. Untuk konflik eksternal, hal ini berarti melihat apakah kekuatan yang berlawanan adalah karakter lain (manusia versus manusia), konstruksi sosial (manusia versus masyarakat), atau sesuatu yang lain (manusia versus supernatural, manusia versus alam, dan manusia versus teknologi).

Dua konflik internal, manusia versus diri sendiri dan manusia versus takdir, mungkin tampak serupa pada awalnya karena keduanya berhubungan dengan perjuangan yang sebagian besar terjadi di dalam kepala atau hati sang protagonis. Cara mudah untuk menemukan perbedaannya adalah dengan melihat struktur plot.

Konflik seseorang versus takdir akan memiliki semacam ajakan bertindak atau saat di mana karakter utama terpanggil untuk menerima (atau tidak) nasibnya. Konflik sastra seseorang versus diri sendiri berkaitan dengan keyakinan mendalam seorang protagonis yang ditantang oleh sesuatu yang terjadi dalam alur cerita.

Pertimbangkan temanya

Pembaca juga dapat menelaah tema-tema sebuah buku yang seringkali berhubungan dengan konflik utama. Misalnya, konflik manusia versus teknologi dapat mencakup cerita lain atau penyebutan dampak teknologi terhadap manusia.

Menggunakan konflik dalam tulisan Anda

Menyusun konflik dalam cerita Anda membantu memajukan alur cerita Anda, dan juga dapat membantu memberikan kedalaman lebih pada karakter dan plot Anda. Berikut beberapa tip untuk menggunakan konflik dalam tulisan Anda.

Temukan konflik yang sesuai dengan tema Anda:Pilih konflik yang sesuai dengan cerita Anda. Itu harus sesuai dengan latar dan relevan dengan karakter.

Perjelas:Pastikan pembaca dapat dengan mudah menceritakan konflik utama antara tokoh protagonis dan kekuatan antagonis, baik internal maupun eksternal.

Jangan memperumitnya:Meskipun tidak masalah jika memiliki lebih dari satu konflik, Anda sebaiknya memastikan konflik tersebut tidak menutupi atau memperumit konflik utama.

Jangan membuatnya terlalu mudah:Jangan buat konflik Anda menjadi konflik yang mudah diatasi oleh karakter Anda. Tidak ada yang mau membaca tentang tantangan yang mudah.

FAQ jenis konflik

Apa saja 7 jenis konflik utama dalam sastra?

Tujuh jenis konflik utama dalam sastra adalah manusia versus manusia, manusia versus diri sendiri, manusia versus alam, manusia versus teknologi, manusia versus supranatural, manusia versus takdir, dan manusia versus masyarakat.

Bisakah sebuah cerita memiliki lebih dari satu jenis konflik?

Ya, sebuah cerita bisa memiliki lebih dari satu jenis konflik. Meski begitu, harus ada konflik sentral yang membantu memajukan narasinya. Jenis konflik lainnya dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana karakter menyelesaikan konflik utama.

Bagaimana cara mengidentifikasi jenis konflik dalam sebuah cerita?

Untuk mengidentifikasi jenis konflik dalam sebuah cerita, pertama-tama kenali apakah hal yang menghalangi protagonis mencapai tujuannya ada di dalam hati atau pikirannya (konflik internal), atau apakah itu orang atau benda yang terpisah (konflik eksternal). Kemudian, lihatlah momen-momen pertentangan atau ketegangan. Kekuatan antagonis akan membantu Anda mengidentifikasi jenis konflik sastra yang digunakan.

Apa perbedaan konflik internal dan eksternal?

Konflik internal terjadi di dalam kepala atau hati protagonis, seperti konflik Hamlet mengenai apakah akan membalaskan dendam ayahnya dengan membunuh pamannya. Konflik eksternal terjadi antara protagonis dan orang atau benda lain.