Cara Menulis Resep
Diterbitkan: 2019-11-01Musim gugur akhirnya tiba, yang berarti cuaca akan semakin cerah seiring berjalannya waktu. Jadi wajar saja jika orang akan tinggal di dalam rumah untuk memasak dan membuat kue. Sebagian besar dari kita akan membacaBon Appetitedisi terbaru atau sekadar mencari “resep pai labu terbaik”—tetapi bagaimana dengan mereka yang memiliki coretan resep di kertas gores yang diturunkan dari nenek moyangnya? Atau mereka yang ingin menulis buku masak dan menggunakan rumahnya sebagai dapur percobaan?
Jika memasak adalah suatu bentuk seni, maka menulis resep juga demikian. Resep harus tepat dan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Mereka perlu memasukkan setiap langkah tanpa memberikan terlalu banyak informasi. Piring terdiri dari jumlah tertentu, sehingga bisa menjadi salah hanya dengan kesalahan pengukuran kecil.
Tugas Anda adalah memastikan instruksi yang Anda berikan kepada orang lain eksplisit dan ringkas. Untuk menuliskan metode memasak Anda di atas kertas agar dapat ditiru orang lain, pergilah ke dapur Anda dan bersiaplah untuk memulai resep ini dari awal.
Bersiap-siap
Pertama-tama, mundur selangkah dan bayangkan resep Anda dari awal hingga akhir. Berapa banyak ruang di dapur yang Anda butuhkan? Bahan apa yang Anda gunakan? Peralatan memasak apa yang Anda pastikan miliki? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses? Semua komponen ini penting untuk diingat.
Ada empat segmen utama yang merupakan komponen penting saat menulis resep: pendahuluan, bahan, petunjuk arah, dan judul.
Perkenalan
Memasak adalah versi bercerita. Resep, serta tulisan makanan lainnya, telah diwariskan selama berabad-abad—dari generasi ke generasi dan rumah tangga, kepada teman dari teman, hingga orang asing di buku masak yang belajar memperluas pengetahuan mereka tentang berbagai jenis makanan di seluruh dunia dan membuka pikiran (dan rasa) mereka. tunas). Ceritakan kisah Anda sendiri. Awali resep Anda dengan intro singkat yang menunjukkan kepada pembaca hubungan pribadi Anda dengan hidangan ini. Misalnya, tulis mengapa itu penting dan pada acara apa makanan itu bisa dimasak/dipanggang. Ini juga merupakan bagian yang baik untuk menyatakan berapa banyak resep yang disajikan, waktu persiapan, dan waktu memasak secara keseluruhan.
Ilmuwan kuliner dan penulis @Jessica_Gavin berbagi ️ tips untuk memulai blog makanan:
Jadilah pembelajar seumur hidup dan terus asah keterampilan Anda. Temukan niche Anda dan didik audiens Anda tentang topik spesifik Anda.
Saran #FoodWriting lainnya di sini: https://t.co/NbWNoAK8RJ pic.twitter.com/VytmgNYMcj
— Tata Bahasa (@Grammarly) 25 Oktober 2019
Bahan-bahan
Ah, sekarang kita membahas secara spesifik! Saat mencatat bahan-bahannya, tulislah sesuai urutan penggunaannya dari awal hingga akhir. Jika Anda menggunakan beberapa bahan sekaligus, tuliskan berdasarkan volumenya.
Kemudian pastikan untuk menuliskan takaran yang tepat untuk setiap bahan. Jika Anda menggunakan singkatan (yang direkomendasikan), gunakanlah singkatan tersebut di seluruh resep. Jika ada bahan-bahan terpisah yang dimasukkan ke dalam piring (misalnya, kulit pai dan isian), Anda harus memisahkan bahan-bahan tersebut menjadi beberapa bagian yang mencerminkan bahan yang Anda buat. Untuk memastikan Anda benar-benar memahaminya, gunakan kata-kata seperti “meleleh” dan “cincang” pada bahan-bahan Anda, sehingga pembaca dapat membayangkan prosesnya.
Terakhir, saat membuat daftar item, selalu gunakan istilah kolektifnya, bukan nama mereknya, kecuali jika hal tersebut penting untuk hidangan tersebut.
Petunjuk arah
Saat Anda menulis petunjuk langkah demi langkah, gunakan bahasa yang praktis. Gabungkan terminologi memasak dan memanggang yang menunjukkan tindakan yang jelas. Bahasa yang berbunga-bunga dengan banyak kata sifat tidak diperlukan—hanya hal minimum yang diperlukan untuk memastikan hasil yang benar. Selain itu, cara Anda menyusun arahan juga sangat penting. Ingatlah alur keseluruhannya—tujuannya adalah agar Anda membuat petunjuk arah mudah diikuti, jadi jangan ragu untuk membaginya menjadi beberapa paragraf. Terakhir, gunakan waktu dan suhu memasak/memanggang tertentu. Misalnya: “ Panaskan oven hingga 475 derajat F (245 derajat C).” Jika Anda menggunakan kompor dan petunjuknya tidak begitu jelas, gunakan terminologi yang paling sesuai, seperti “Panaskan 1 sendok teh minyak zaitun dalam wajan dengan api sedang”.
Judul
Setelah Anda selesai menyusun resep dari awal sampai akhir, Anda perlu membuat satu tambahan terakhir. Hidangan ini adalah cerita kecil, dan perlu diberi judul! Banyak koki yang pandai memberi nama pada makanannya. Pikirkan sesuatu yang menyenangkan, kreatif, tetapi juga to the point. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda ingin pembaca Anda segera mendaftarkan jenis hidangan yang akan mereka buat. Tarik perhatian mereka, tapi jangan menipu mereka.
Bahkan jika Anda memiliki resep yang dihafal atau dicatat di kartu catatan dan diwariskan oleh nenek Anda bertahun-tahun sebelum Anda lahir, Anda dapat membuat resep menjadi lebih bermakna dengan menuliskannya sejelas mungkin untuk dieksekusi orang lain.
Lebih lanjut dari Grammarly tentang penulisan makanan:
7 Tips Menulis Makanan yang Etis
Cara Menulis Review Restoran
17 Kata dan Frasa Makanan yang Terlalu Sering Digunakan