Apa Itu Melankolis dalam Sastra?

Diterbitkan: 2024-10-17

Melankolis adalah perasaan dan tema yang sering ditemukan dalam sastra, seni, dan film. Ini menunjukkan kesedihan yang lebih dalam yang membantu membentuk cerita dan mengembangkan karakter.

Entah itu memengaruhi sebuah adegan secara halus atau mendefinisikan keseluruhan narasi, dampaknya bisa bertahan lama setelah halaman terakhir. Dalam postingan kali ini, kita akan mendalami apa itu melankolis, melihat contoh dari karya klasik, dan menelusuri bagaimana perannya berubah dalam sastra dan film.

Bekerja lebih cerdas dengan Grammarly
Mitra penulisan AI bagi siapa saja yang memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan

Apa yang dimaksud dengan melankolis dalam sastra?

Melankolis (diucapkan mel-uhn-kol-ee) digunakan dalam sastra untuk menciptakan suasana hati, mengembangkan karakter, dan membangkitkan emosi. Anda mungkin pernah merasakannya sendiri—kesedihan mendalam yang berhubungan dengan kehilangan atau kerinduan. Dalam cerita, ini menarik Anda, membantu Anda memahami pergulatan emosional karakter. Seringkali hal ini membentuk suasana hati dan tema secara keseluruhan, menjadikan narasinya lebih pribadi dan nyata.

Melankolis dapat berfungsi sebagai kata benda atau kata sifat:

Kata Benda: Keadaan kesedihan yang mendalam (misalnya, “Rasa melankolis memenuhi ruangan”)

Kata sifat:Menggambarkan sesuatu yang menimbulkan kesedihan yang mendalam (misalnya, “Rumah kosong itu suasananya melankolis”)

Cara menggunakan melankolis dalam sebuah kalimat

Melankolis dapat digunakan sebagai kata benda dan kata sifat. Baik Anda ingin mengungkapkan perasaan atau mendeskripsikan suasana hati, berikut beberapa contoh untuk memandu Anda.

Melankolis sebagai kata benda:

Hari hujan membawa kesedihan yang mirip dengan suasana hatinya yang suram.

Dalam contoh ini, melankolis digunakan sebagai kata benda untuk menggambarkan perasaan sedih yang mendalam.

Berjalan melewati rumah yang ditinggalkan membangkitkan kesedihan mendalam akan masa lalu.

Di sini, melankolis menangkap rasa nostalgia dan kerinduan.

Saat musim berganti, rasa melankolis yang mendalam melanda dirinya, mengingatkannya betapa cepatnya waktu berlalu.

Dalam hal ini, melankolis mengungkapkan rasa sakit karena menyadari bahwa waktu berlalu dengan cepat.

Melankolis sebagai kata sifat:

Langit yang suram, dipenuhi awan, mengisyaratkan badai akan datang.

Di sini, melankolis menggambarkan suasana langit yang suram.

Tatapan melankolisnya tertuju pada foto-foto lama, tenggelam dalam kenangan masa lalu yang lebih baik.
Dalam contoh ini, melankolis menjadi ciri tatapannya, menonjolkan kesedihannya.

Usai menyaksikan akhir film yang melankolis, penonton merefleksikan tantangan hidup.

Dalam kalimat ini, melankolis menggambarkan nada film, menekankan dampak emosional yang ditimbulkannya terhadap penonton.

Contoh melankolis dalam sastra klasik

Kemurungan dalam sastra klasik seringkali muncul melalui peristiwa-peristiwa besar dan tekanan-tekanan masyarakat. Dalam karya-karya ini, karakter bereaksi terhadap situasi mereka dengan cara yang menimbulkan perasaan sedih dan putus asa yang intens.

Di bawah ini adalah beberapa contoh di mana melankolis memainkan peran penting dalam sastra klasik.

1 “Saya kehilangan akal saat ini, dan saya dihantui oleh hantu masa lalu. Setiap langkah yang saya ambil sepertinya menyeret saya semakin jauh ke dalam bayang-bayang masa lalu.”

– JD Salinger, Penangkap di Rye

Dalam contoh ini, kemurungan sang protagonis ditunjukkan melalui perasaan putus asa karena terjebak antara masa kini dan trauma masa lalunya.

2 “Aku merasakan kesedihan yang bukan hanya milikku, tapi kesedihan semua orang yang pernah sendirian, tenggelam dalam mimpi dan penyesalan mereka sendiri.”

– Sylvia Plath, Toples Lonceng

Dalam kutipan ini, narator mengungkapkan rasa melankolis yang mendalam yang menghubungkan perasaan pribadinya dengan pengalaman universal tentang kesepian dan mimpi yang tidak terpenuhi.

3 “Saya berada di dalam dan di luar, secara bersamaan terpesona dan ditolak oleh keragaman kehidupan yang tiada habisnya. Saya merasa menyaksikan tontonan yang sama dari dua sudut pandang yang berlawanan, dan itu membuat saya merasa sangat terputus.”

– F.Scott Fitzgerald, Sang Gatsby yang Hebat

Di sini, narator merasakan kesedihan yang mendalam saat ia menjelajahi Amerika pada tahun 1920-an. Kata-kata seperti “terpesona” dan “menolak” mengungkapkan konflik batinnya tentang dunia yang mempesona sekaligus mengecewakannya.

4 “Itu adalah hal paling menyedihkan yang pernah saya lihat. Itu adalah keheningan, keheningan total, di mana Anda mengharapkan tawa dan percakapan. Ketiadaan suara terasa seperti beban berat, menekan segalanya dan membuat kekosongan semakin mendalam.”

– Harper Lee, Untuk Membunuh Burung Mockingbird

Dalam film klasik ini, narator menangkap perasaan melankolis di ruang sidang setelah putusan yang sangat dinantikan. Keheningan yang ia gambarkan mencerminkan rasa kehilangan dan kesedihan yang kuat yang dirasakan setiap orang.

Contoh melankolis di media modern

Media modern menyampaikan kesedihan melalui visual, musik, dan dialog, memprioritaskan emosi yang halus dan dapat dirasakan dibandingkan momen dramatis.

Mari kita lihat beberapa contoh melankolis di media modern.

1 “Saya terus memikirkan sungai ini di suatu tempat, dengan aliran air yang sangat cepat. Dan kedua orang di dalam air ini, berusaha untuk berpegangan satu sama lain, berpegangan sekuat tenaga, namun pada akhirnya, itu keterlaluan. Arusnya terlalu kuat. Mereka harus melepaskannya, menjauh.”

– Kazuo Ishiguro, Jangan Biarkan Aku Pergi

Dalam novel ini, anak-anak perlahan-lahan menyadari bahwa mereka dibesarkan untuk menjadi donor organ. Bagian ini menunjukkan salah satu karakter sentral yang menyampaikan rasa melankolis—gabungan antara keputusasaan dan kepasrahan—saat dia berbicara tentang hidup di dunia distopia ini.

2 “Kupikir aku akan merindukanmu bahkan sebelum kita mengucapkan selamat tinggal. Aneh rasanya merasa begitu dekat dengan seseorang ketika saya tahu bahwa kita hanya tinggal beberapa saat lagi untuk berpisah. Sepertinya aku bisa merasakan akhir ceritanya bahkan sebelum itu terjadi, dan itu membuatku merasa sangat sedih.”

Dia(film)

Dalam film ini, Theodore adalah seorang pria kesepian yang jatuh cinta dengan kecerdasan buatan bernama Samantha. Film ini menggunakan musik untuk menciptakan suasana melankolis saat Theodore mengantisipasi kesedihan yang akan dia rasakan setelah Samantha tiada lagi dalam hidupnya.

3 “Dia telah melihat ke arah Willem dan menyadari, pada saat itu juga, betapa sendirian dia. Dia tidak pernah bisa membuat orang lain merasakan apa yang dirasakan Willem—aman, dipahami, dicintai—dan dia bersyukur, malu, dan sedih, sekaligus.”

– Hanya Yanagihara,Kehidupan Kecil

Novel ini memanfaatkan interaksi tokoh utama dengan teman-temannya untuk menciptakan perasaan melankolis yang kuat. Melalui percakapan mereka, pembaca melihat perjuangannya dan bagaimana penderitaan masa lalunya mempengaruhi setiap aspek kehidupannya.

4 “Aku bahkan tidak bisa memberitahumu apa yang aku rasakan. Saya merasa seperti saya tidak berada di sini, seolah-olah saya hanya melayang.”

– Hilang dalam Terjemahan(film)

Dua karakter utama film ini menjalani kehidupan, merasa terputus dari lingkungan sekitar dan diri mereka sendiri. Percakapan larut malam mereka mengungkapkan kesepian dan keinginan mereka untuk menjalin hubungan yang lebih dalam, menyoroti perasaan melankolis karena tersesat dalam hidup.

FAQ Melankolis

Apa itu melankolis?

Melankolis adalah keadaan kesedihan yang mencerminkan, sering kali dikaitkan dengan perasaan kehilangan atau kerinduan. Ini lebih dari sekadar perasaan sedih—ini melibatkan perenungan emosi yang lebih dalam. Perasaan kompleks inilah yang membentuk karakter dan cerita, mengajak penonton menjelajahi lapisan pengalaman manusia.

Bagaimana cara mengucapkan melankolis?

Melankolis diucapkan sebagai “mel-uhn-kol-ee.” Penekanannya ada pada suku kata kedua sehingga terdengar lembut dan liris.

Sinonim melankolis

Beberapa sinonim untuk melankolis adalah kesedihan, kesuraman, dan kesedihan. Kata-kata ini mengungkapkan perasaan serupa tetapi biasanya menggambarkan emosi yang kurang intens.

Melankolis vs sedih

“Sedih” adalah perasaan dasar ketidakbahagiaan, sedangkan “melankolis” lebih reflektif dan kompleks. Melankolis sering kali mencakup perasaan rindu atau nostalgia, menjadikannya emosi yang lebih kaya daripada kesedihan.