10 Item Penting untuk Daftar Periksa Penulisan Narasi Anda

Diterbitkan: 2022-12-03

Sebelum Anda menekan "terbitkan" pada karya naratif, periksa daftar periksa penulisan naratif ini untuk memastikan Anda memiliki semua elemen yang diperlukan.

Narasi menulis menceritakan sebuah cerita dalam bentuk naratif. Ini mungkin termasuk karakter, plot, pengaturan, dan dialog untuk melakukannya. Narasi sering berupa cerita, tetapi mungkin tidak memiliki plot yang utuh seperti novel atau cerita pendek.

Narasi sering menceritakan pengalaman seseorang atau berbicara tentang anekdot. Mereka lebih pribadi daripada esai informatif, dan seringkali lebih menghibur. Jenis tulisan ini menjadi favorit di kelas menulis kreatif karena memungkinkan penulis mengeksplorasi kreativitasnya.

Jika Anda ditugaskan untuk jenis tugas ini di sekolah menengah atas atau ingin meningkatkan kemampuan mendongeng Anda sendiri, daftar periksa penulisan naratif ini adalah titik awal yang baik. Lakukan langkah demi langkah untuk membuat karya naratif yang menarik dan menarik.

Isi

  • 1. Pimpinan yang Baik
  • 2. Kata dan Frasa Peralihan
  • 3. Akhir yang Jelas
  • 4. Struktur Cerita
  • 5. Elaborasi
  • 6. Kosakata yang Bervariasi
  • 7. Ejaan dan Tata Bahasa yang Akurat
  • 8. Gunakan Bahasa Kiasan Saat Tepat
  • 9. Detil Deskriptif
  • 10. Dialog yang Melibatkan
  • Pengarang
Daftar periksa penulisan narasi

1. Pimpinan yang Baik

Anda harus menarik perhatian pembaca dari kalimat pertama narasi Anda, jadi ini adalah item pertama dalam daftar periksa.

Awal penulisan naratif selalu menjadi petunjuk. Ini menunjukkan kepada pembaca apa yang terjadi dan di mana. Kemudian, itu memperkenalkan plot dan pengaturan.

Lead bisa cukup pendek, satu atau dua kalimat, tetapi harus menjadi pengantar yang jelas untuk narasi. Itu juga harus memperkenalkan sudut pandang yang terjadi dalam cerita.

2. Kata dan Frasa Peralihan

Kata-kata transisi membantu menunjukkan waktu berlalu dalam cerita. Mereka mengambil urutan peristiwa dan membantunya mengalir secara alami dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya. Kata-kata transisi secara alami memindahkan pembaca dari satu kalimat ke kalimat berikutnya saat mereka menelusuri cerita.

Ini adalah kata dan frasa seperti:

  • Tiba-tiba
  • Saat itu
  • Setelah beberapa saat
  • Beberapa saat kemudian
  • Beberapa minggu kemudian
  • Dibandingkan
  • Setelah itu

Kata-kata transisi ini menggerakkan cerita dan membantu pembaca memahami tindakan dalam esai naratif.

3. Akhir yang Jelas

Tidak ada yang suka dibiarkan menggantung. Untuk alasan ini, bagian dari daftar periksa Anda adalah menyertakan akhiran. Aksi, dialog, dan detail narasi Anda harus ditutup.

Akhir cerita harus jelas, tetapi juga perlu dihubungkan dengan bagian cerita lainnya. Misalnya, jika Anda memiliki dialog atau tindakan apa pun dalam narasi Anda, itu harus diakhiri.

Pembaca Anda tidak boleh dibiarkan bertanya-tanya apakah narasinya sudah berakhir atau apa yang terjadi kecuali, tentu saja, Anda sengaja ingin meninggalkan cerita dengan akhir yang terbuka. Meski begitu, karya tersebut harus memiliki akhir yang jelas dan terdefinisi yang memberikan kesan penutupan pada karya tersebut.

4. Struktur Cerita

Daftar periksa penulisan narasi
Sekilas, pembaca Anda harus memahami alur narasi, bahkan tanpa membaca sepatah kata pun

Struktur cerita adalah bagian penting dari sebuah narasi. Ini tidak berarti struktur kalimat melainkan struktur kata-kata di halaman. Pastikan bahwa jelas dari struktur apa yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca Anda.

Gunakan paragraf, jeda, dan pemformatan keseluruhan cerita untuk menunjukkan strukturnya. Sekilas, pembaca Anda harus memahami alur narasi, bahkan tanpa membaca sepatah kata pun.

Pastikan tanda baca menunjukkan dialog dengan jelas dengan tanda kutip, dan pastikan Anda menggunakan tata bahasa dan kapitalisasi yang tepat untuk menampilkan kalimat dan paragraf.

5. Elaborasi

Elaborasi mengacu pada memberikan lebih banyak detail dalam cerita. Ingat, esai naratif bukanlah ekspositori melainkan lebih menginspirasi. Anda perlu memberikan inti cerita dengan menunjukkan tindakan, dialog, dan alasan karakter.

Cara terbaik untuk memasukkan elaborasi ke dalam karya Anda adalah dengan menunjukkan pemikiran dan perasaan karakter Anda. Beri tahu pembaca mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan dengan memasukkan pemikiran, adegan kilas balik, dan emosi ke dalam cerita.

6. Kosakata yang Bervariasi

Saat Anda merevisi tulisan naratif Anda untuk menyimpulkannya, pastikan Anda memvariasikan tulisan Anda. Pertimbangkan memiliki dinding kata atau tesaurus yang dapat Anda ketuk untuk mengganti kata yang terlalu sering digunakan. Jika Anda mendapati diri Anda terlalu sering menggunakan kata atau frasa apa pun, temukan alternatif yang memiliki arti yang sama atau menambahkan makna yang lebih signifikan pada apa yang Anda katakan.

Saat Anda mengoreksi, cari kata-kata yang terlalu umum atau umum, dan tukar dengan pilihan yang lebih mendetail. Beberapa contoh kata-kata yang terlalu sering digunakan dan umum meliputi:

  • Sangat
  • Bagus
  • Terbaik
  • Banyak
  • Besar
  • Luar biasa
  • Bagus
  • Secara harfiah
  • Keras
  • Mengubah
  • Sebenarnya
  • Penting

Mengganti kata-kata ini dengan kata lain yang lebih bermakna akan membuat cerita Anda lebih menarik dan menarik.

7. Ejaan dan Tata Bahasa yang Akurat

Saat Anda mengerjakan proses revisi untuk menyelesaikan draf akhir, pastikan Anda memperhatikan aturan ejaan dan kesalahan tata bahasa. Pertahankan sudut pandang dan bentuk kata kerja yang konsisten di seluruh bagian, dan hindari suara pasif jika memungkinkan. Gunakan koma untuk memecah kalimat yang rumit dan menghindari run-ons.

Pertimbangkan untuk menggunakan pemeriksa tata bahasa online untuk membantu bagian proses ini. Grammarly dan Ginger adalah opsi yang menyediakan layanan pemeriksaan tata bahasa online gratis sehingga Anda dapat memindai kesalahan dengan cepat.

Anda juga dapat meminta orang lain memeriksa karya Anda untuk masalah tata bahasa atau ejaan yang mungkin Anda abaikan. Semakin besar peluang Anda menemukan kesalahan tata bahasa dan ejaan, draf akhir Anda akan semakin baik.

8. Gunakan Bahasa Kiasan Saat Tepat

Bahasa kiasan adalah bagian penting dari seni bahasa Inggris. Perumpamaan, personifikasi, dan onomatopoeia adalah contoh bahasa kiasan. Menambahkan ini memberi potongan lebih banyak citra.

Saat Anda menambahkan detail ini ke karya Anda, itu berubah dari murni informasi dan menjadi suara bercerita, sehingga melibatkan pembaca lebih dalam dalam pekerjaan Anda.

Anda juga dapat menggunakan bahasa kiasan untuk memberikan makna yang lebih dalam pada karya Anda. Terakhir, Anda bisa memberikan nuansa tambahan pada cerita Anda tanpa menyimpang dari gaya naratif dengan menggunakan analogi.

9. Detil Deskriptif

Pada tahap akhir proses penulisan naratif Anda, telusuri kembali karya Anda dan lihat apakah Anda dapat menambahkan detail deskriptif yang membuatnya lebih hidup. Misalnya, informasi tentang latar bisa membantu pembaca membayangkan cerita secara lebih lengkap. Detail sensorik yang menarik panca indera, misalnya, dapat membuat pembaca Anda merasa lebih terhubung dengan karya tersebut.

Biarkan pembaca tahu apa yang akan mereka dengar, lihat, kecap, cium, atau rasakan jika mereka secara fisik ada di dalam cerita. Gunakan kata-kata yang melibatkan indera untuk membuat cerita lebih realistis.

Ingat, Anda menceritakan sebuah kisah, bukan hanya menulis rangkaian peristiwa. Detail, terutama yang menggambarkan pemandangan dengan jelas, membuat toko lebih menarik.

10. Dialog yang Melibatkan

Meskipun tidak selalu diperlukan, dialog dapat membantu kemajuan kisah naratif. Lihat apakah cerita Anda membutuhkan dialog, dan jika ya, susunlah sesuai kebutuhan. Pembaca Anda akan mendapat manfaat dari mengetahui apa yang dikatakan dan dipikirkan karakter Anda.

Setiap kali Anda menambahkan dialog, perjelas siapa yang berbicara, dan gunakan tanda kutip untuk menandai kata-kata yang mereka ucapkan. Jangan bingung pembaca Anda dengan dialog yang tidak ditugaskan untuk karakter. Demikian pula, jika Anda menunjukkan pemikiran karakter, letakkan kata-kata dalam huruf miring, bukan tanda kutip.

Jangan menambahkan dialog hanya demi memilikinya. Gunakan dialog hanya jika masuk akal dalam cerita, tetapi jangan takut untuk menambahkannya.