6 Tips Presentasi untuk Menulis Slide yang Bersinar
Diterbitkan: 2020-06-19Presentasi tertulis adalah cara ampuh untuk berbagi ide—jika Anda membuat presentasi yang mengkomunikasikan poin Anda dengan jelas dan efektif.
Faktor komunikasi lain mungkin memengaruhi keberhasilan presentasi Anda , seperti teknik pidato dan bahasa tubuh. Namun, presentasi yang ditulis dengan baik adalah sumber daya yang dapat dibaca kembali oleh audiens lama setelah Anda membagikannya.
Baik Anda mengkomunikasikan hasil proyek kerja atau membuat presentasi akhir perguruan tinggi, berikut beberapa tip yang perlu diingat saat menulis slide.
Cara menulis presentasi yang efektif
1 Jaga agar teks pada slide tetap ramping
Laporan desain presentasi tahun 2019 oleh Venngage, sebuah layanan desain infografis, mensurvei 400 presenter di konferensi MarTech 2018. Ditemukan bahwa lebih dari separuh (54,9%) responden mengatakan presentasi memiliki kurang dari 25% teks.
Penonton mendapat tantangan untuk tidak hanya mendengarkan apa yang Anda katakan tetapi juga membaca isyarat fisik yang tidak terucapkan (misalnya gerakan tangan, kontak mata, dll.)—selain membaca teks di slide Anda. Menggunakan slide untuk menyajikan esai lengkap, misalnya, adalah salah satu kesalahan presentasi umum yang harus dihindari .
Sebaliknya, segera tarik informasi yang relevan dari narasi Anda dan tampilkan ide-ide inti dan poin-poin tersebut pada slide. Beberapa presenter menggunakan “teknik 6×6” agar presentasinya tidak terlalu bertele-tele. Pedoman ini menyarankan penggunaan tidak lebih dari enam poin atau baris per slide dengan tidak lebih dari enam kata per baris.
2 Tetap berpegang pada satu ide per slide
Seperti menjaga agar slide tetap rapi secara visual, berfokus pada satu ide utama per slide dapat membantu audiens Anda dengan mudah mengikutinya. Terlalu banyak ide dalam satu slide dapat mengurangi pentingnya setiap ide.
Dengan hanya menampilkan satu ide atau klaim per slide, Anda juga memberikan ruang pada ide untuk memberikan dampak visual. Misalnya, Anda dapat bereksperimen dengan font dan ukuran gambar untuk memberikan efek yang Anda inginkan.
3 Sederhanakan kalimat Anda
Salah satu cara untuk meminimalkan jumlah teks pada presentasi Anda adalah dengan menggunakan frasa yang menarik dan bukan kalimat penuh.
Misalnya, daripada menulis, “Kelebihan icing fondant adalah bagus untuk membentuk berbagai desain kue, mudah digulung menjadi lembaran halus, dan mengunci kelembapan kue”, Anda bisa menyederhanakan gagasan ini sebagai:
Kelebihan fondant:
- Memahat desain
- Peluncuran yang mulus
- Menjaga kue tetap lembab
Frasa ringkas yang bukan merupakan kalimat lengkap dan menggunakan lebih sedikit tanda baca (misalnya koma dan titik) menyampaikan pesan tanpa mengganggu teks.
4 Sertakan visual yang kuat
Survei Venngage yang sama menemukan bahwa 84,3% presenter sangat fokus pada visual saat membuat presentasi mereka. Menambahkan elemen visual ke presentasi Anda membuat dek Anda lebih menarik dan dinamis.
Namun, peringatannya adalah bahwa visual yang digunakan sebagai renungan dapat melawan ide Anda, bukan melengkapinya. Elemen visual seperti foto nostalgia dapat menarik emosi penonton dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh foto stok umum.
Demikian pula, menggunakan grafik dan bagan yang menarik untuk menyederhanakan informasi yang kompleks daripada menuliskan banyak statistik dalam bentuk teks dapat mencegah audiens Anda kewalahan dengan data.
5 Menulis untuk audiens Anda
Ketika berbicara tentang kata-kata yang Anda gunakan dalam presentasi Anda, penting untuk selalu mengingat audiens Anda. Apakah Anda berbicara di depan ruangan yang terdiri dari para profesional tetap tentang topik tersebut? Apakah audiens memiliki tingkat pengetahuan yang beragam tentang materi pelajaran Anda?
Tergantung pada siapa presentasi Anda, pertimbangkan apakah pantas menggunakan jargon yang mungkin mengisolasi audiens Anda. Bahkan jika Anda berbicara dengan rekan-rekan yang paham dengan bahasa teknisnya, menjelaskan maksud Anda tanpa jargon mungkin akan membuat audiens tetap tertarik dengan ide Anda.
6 Jangan gunakan slide sebagai catatan
Presentasi yang efektif memiliki elemen yang tidak selalu masuk ke dalam presentasi yang disajikan. Cerita anekdot saat perkenalan, misalnya, merupakan teknik presentasi yang lebih efektif jika diucapkan daripada ditulis dalam slide.
Kesalahan mendasar dalam presentasi adalah membaca dek presentasi Anda, kata demi kata. Hal ini tidak hanya bertentangan dengan tip pertama yang dibagikan di atas, tetapi juga menyebabkan penonton menjadi tidak terlibat dan bosan. Lagi pula, jika semua catatan Anda ditulis di slide, Anda sebaiknya membagikan catatan itu kepada audiens secara digital dan meluangkan waktu semua orang.
Saat menggunakan alat presentasi seperti Microsoft PowerPoint, gunakan fitur seperti panel catatan pembicara. Fitur ini memungkinkan Anda menuliskan poin-poin yang ingin Anda kembangkan selama presentasi tanpa menempatkannya di slide.
Dengan menerapkan tips presentasi sederhana ini, Anda akan berada dalam posisi yang lebih kuat untuk memberi informasi, menginspirasi, menghibur, atau mengaktifkan audiens Anda melalui pesan yang jelas.