4 Ketentuan Liburan yang Membingungkan

Diterbitkan: 2021-01-15

Bagi banyak orang, musim liburan adalah waktu untuk berkomunikasi. Kita tidak hanya berkumpul dengan orang-orang terkasih, tetapi kita juga meluangkan waktu tambahan untuk menyapa orang lain dan berhubungan dengan teman-teman lama.

Namun terkadang, sulit untuk mengucapkan semua kata dengan benar. Di manakah letak apostrof pada “Salam Musim”? Haruskah Anda “menelepon” atau “membawa” Tahun Baru? Apa sih maksudnya “Bah, Omong kosong”?

Jika Anda sedikit bingung, kami siap membantu Anda dalam postingan ini.

Berikut tipnya:Ingin memastikan tulisan Anda bersinar? Grammarly dapat memeriksa ejaan Anda dan menyelamatkan Anda dari kesalahan tata bahasa dan tanda baca . Ia bahkan mengoreksi teks Anda, sehingga pekerjaan Anda lebih sempurna di mana pun Anda menulis.

Tulisan Anda, yang terbaik
Grammarly membantu Anda berkomunikasi dengan percaya diri

1 Salam musim atau salam musim?

Mencari cara yang umum dan inklusif untuk menyapa orang lain di berbagai liburan di bulan Desember? Baik saat Hanukkah, Titik Balik Matahari Musim Dingin, Natal, atau Kwanzaa, biasanya aman untuk mengucapkan “Selamat Liburan” saat menyapa orang secara langsung. “Salam Musim” adalah kabar hangat yang sangat cocok untuk kartu tertulis atau ucapan selamat hari raya alternatif.

Tapi bagaimana tepatnya formatnya?

Berikut tipnya: Format yang benar adalah “Salam Musim”—dengan tanda kutip.

Saat menulis frasa, merupakan standar bahasa Inggris untuk menempatkan apostrof setelah N dan sebelum S dalam “musim”.

Apostrof memberi tahu kita bahwa salam berkaitan dengan musim saat ini (dan semua hari libur di dalamnya.) Apostrof menandai kepemilikan , namun derajatnya bisa berbeda-beda, sehingga membuat "salam musim" agak berlawanan dengan intuisi. Kabar gembira bukan milik musim dengan cara yang sama seperti topi Frosty miliknya. Sebaliknya, tanda kutip pada “salam musim” lebih tepat disamakan dengan kata “dari”.

2 Deringkan Tahun Baru

Apakah itu “merayakan Tahun Baru” atau “membawa Tahun Baru”? Ya, keduanya.

Ungkapan “berdering di Tahun Baru” kemungkinan besar berasal dari tradisi membunyikan lonceng untuk menandai peristiwa penting sepanjang hidup, seperti pernikahan atau wisuda. Lonceng adalah simbol umum perayaan dan kebahagiaan selama liburan. Sebelum Anda kehabisan informasi, pertimbangkan konteksnya. Seiring berjalannya waktu, kata kerja “dering” menjadi menyiratkan penyambutan yang lebih penuh kegembiraan daripada membunyikan bel secara harfiah. Berikut beberapa contoh penggunaan yang benar:

Kami berencana merayakan Tahun Baru dengan teman-teman dekat. Bagaimana Anda akan merayakan Tahun Baru?

“Bawa Tahun Baru” juga benar secara tata bahasa, tetapi kemungkinan besar merupakan turunan dari idiom “cincin di Tahun Baru”. Meskipun demikian, sangatlah masuk akal untuk “membawa” atau menyambut tahun yang akan datang.

Berikut tipnya: Ingin memastikan tulisan Anda selalu terlihat bagus? Grammarly dapat menyelamatkan Anda dari kesalahan ejaan, kesalahan tata bahasa dan tanda baca, serta masalah penulisan lainnya di semua situs web favorit Anda.

3 Bah, Bodoh!

Meskipun banyak dari kita mengetahui ini sebagai slogan karakter Charles Dickens yang kejam, Ebenezer Scrooge, “Bah! Omong kosong!" memiliki asal usul yang jauh lebih tua.

“Humbug” berasal dari bahasa gaul pelajar pada pertengahan tahun 1700-an dan mengacu pada seseorang yang berperilaku menipu, licik, atau bercanda. Istilah ini terus digunakan hingga abad ke-20 untuk merujuk pada penipuan, pemalsuan, dan kepalsuan.

Mungkin penggunaan kata yang paling populer adalah dalam novel Dickens dan adaptasi panggung dariA Christmas Carol.Ketika Tuan Gober yang bermuka masam berseru, “Bah! Omong kosong!" dia mengklaim bahwa Natal itu palsu.

Sikap menggerutu terhadap liburan seperti ini telah diadopsi secara langsung oleh budaya pop dan tetangga yang suka bercanda, biasanya untuk menyoroti hal-hal yang berlebihan selama musim liburan atau bahkan untuk menyerukan pengacau pesta.

4 Makan, minum, dan bergembiralah

Saat kita bergabung dengan teman dan keluarga untuk merayakan liburan dan menyambut Tahun Baru, kita sering kali didorong untuk “Makan, Minum, dan Bergembira.” Petunjuk yang sesuai dengan musim ini berasal langsung dari Alkitab, namun pelajaran aslinya tidak sesuai dengan apa yang Anda pikirkan.

“Dan aku akan berkata kepada jiwaku, Jiwa, engkau mempunyai banyak barang yang disimpan selama bertahun-tahun; santai saja, makan, minum, dan bergembiralah.”

— Lukas 12:19, Alkitab King James

Di luar konteksnya, ini mungkin tampak seperti Yesus yang menganjurkan relaksasi, makanan, minuman, dan kegembiraan. Meskipun ada rekomendasi Alkitab untuk merayakannya, kutipan ini diambil dari Perumpamaan Orang Kaya yang Bodoh —sebuah kisah yang Yesus bagikan sebagai peringatan terhadap penimbunan kekayaan dan keserakahan. Lukas 12:19 adalah kutipan dari pemikiran petani kaya, bukan instruksi dari Yesus.

Namun seiring berjalannya waktu, frasa “Makan, Minum, dan Bergembiralah” semakin sering digunakan dalam budaya populer untuk mendorong rasa syukur dan perayaan kelimpahan. Penggunaan umum ini sangat tepat selama liburan, karena kita merenungkan tahun lalu dan mengantisipasi masa depan.