9 Hal yang Harus Dihindari di Media Sosial Saat Mencari Pekerjaan Baru

Diterbitkan: 2017-09-14

Untuk berbagi atau tidak? Itulah dilema Hamlet abad kedua puluh satu. Dengan alasan yang bagus: jika Anda memposting foto-foto pelayaran minuman keras akhir pekan itu, apakah calon majikan akan melewati Anda?

Inilah jawabannya: atur privasi pada foto-foto itu menjadi hanya teman. Semakin banyak perusahaan yang melingkupi kandidat di media sosial, sehingga citra yang Anda tampilkan dapat memengaruhi prospek Anda. Untuk menjaga profil profesional saat berburu pekerjaan, pastikan Anda menghindari sembilan larangan berbahaya ini di media sosial.

1 Terlihat Seperti Pekerja Buruk

Pastikan Anda mewakili diri Anda yang terbaik di jejaring sosial apa pun. Di LinkedIn, itu berarti membentuk persona profesional. Di Facebook, Snapchat, Instagram, dan Twitter, meskipun Anda hanya berinteraksi dengan teman, jangan lupa bahwa postingan mungkin masih bersifat publik.

Menurut survei CareerBuilder.com, 60 persen pengusaha meneliti kandidat pekerjaan di media sosial, dan lebih dari setengahnya enggan merekrut kandidat tanpa kehadiran online. Mereka terutama mencari profesionalisme, apakah Anda cocok untuk perusahaan, dan bukti kualifikasi Anda. Jika profil media sosial Anda menunjukkan hal itu, Anda adalah emas.

2 Mematikan Media Sosial

Baik untuk menyembunyikan foto pesta kampus atau hanya untuk memaksa diri Anda untuk fokus, tergoda untuk mematikan jaringan Anda saat Anda sedang mencari pekerjaan.

Tapi ini petunjuknya: jangan. Sebagai gantinya, ikuti atau "sukai" perusahaan yang Anda minati untuk mendapatkan pembaruan tentang posisi terbuka dan perkembangan lainnya. Bergabunglah dengan percakapan, jawab pertanyaan, dan berikan tautan yang bermanfaat. Dan bergabunglah dengan Grup LinkedIn untuk mengenal orang-orang di industri Anda. Hal-hal ini disebut "jaringan" karena suatu alasan.

Untuk ukuran yang baik, berikut adalah beberapa tip untuk bekerja dengan jaringan itu seperti seorang profesional.

3 Lupa Mengoreksi

Tidak ada yang akan mempekerjakan seseorang yang resume-nya mengatakan bahwa mereka adalah "pekerja yang teliti." (Ini teliti, teman-teman. Ya, itu tangguh).

Khususnya di LinkedIn, kesalahan penulisan yang umum dapat merusak citra profesional Anda. Tetapi bahkan di jejaring sosial yang lebih banyak, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda adalah pekerja yang teliti dengan meluangkan waktu untuk mengoreksi. Ya, bahkan untuk video kucing. Memperbaiki tata bahasa Anda bisa menjadi garis tipis antara "pencinta kucing konyol" dan "orang aneh yang tidak memperhatikan kebiasaan manusia."

4 Memiliki Kepribadian Terpisah

Persona LinkedIn Anda akan sedikit lebih kaku daripada persona Facebook Anda, dan Instagram khusus llama Anda mungkin terpisah dari Twitter Anda yang berfokus pada teknologi. Tidak apa-apa untuk membedakan—selama Anda tidak terlihat seperti orang yang sama sekali berbeda di jaringan Anda yang berbeda.

Itu juga termasuk apa yang Anda namakan sendiri di media sosial. Jika nama pengguna AIM Anda adalah glitterprincess79 di masa lalu, mungkin sudah waktunya untuk memperbarui. Beberapa aturan praktis dalam memilih pegangan media sosial: tetap sederhana, tidak harus mendefinisikan diri Anda dengan pekerjaan Anda, dan waspada terhadap permainan kata-kata.

5 Inkonsistensi

Jika LinkedIn Anda mengatakan "tiga tahun di bidang keuangan" tetapi umpan Facebook Anda menampilkan foto Anda dalam seragam Starbucks dari tahun lalu, itu adalah tanda bahaya yang cukup besar. Berbohong tentang pengalaman atau kualifikasi Anda bukanlah ide yang baik, terutama dengan adanya Internet untuk memberikan bukti dengan satu atau lain cara. Katakan yang sebenarnya di resume Anda, dan pastikan jaringan Anda juga mencerminkan kebenaran itu.

6 Komunikasi yang Buruk

Ada kesalahan ketik, dan kemudian hanya ada tulisan yang buruk. Itu bisa berarti kurangnya kejelasan, kata-kata, atau campuran gaya. Di Facebook Anda ingin santai dan sederhana tetapi tetap masuk akal, sementara di LinkedIn Anda menginginkan formalitas dosis yang lebih tinggi.

Tidak cukup spesifik? Lihat artikel kami tentang cara menjadi pengguna media sosial yang teliti dan tips profil untuk LinkedIn.

7 Keluhan Tentang Pekerjaan Anda Saat Ini

Jika Anda ingin melepaskan emosi tentang bagaimana bos Anda tidak memberi Anda kredit yang cukup, tugas bodoh yang harus Anda lakukan, atau camilan kantor yang payah, jejaring sosial bukanlah tempat untuk melakukannya.

Untuk jaga-jaga, berhati-hatilah memposting tentang pekerjaan Anda secara umum. Apa yang Anda katakan tentang rekan kerja atau proyek Anda dapat diartikan sebagai sikap Anda yang buruk atau tidak berkomitmen, atau mungkin saja salah menilai calon majikan di masa depan.

8 Menjadi Orang Jahat

Bahkan orang-orang yang kebanyakan memposting anak anjing dan kutipan inspirasional terkadang bisa tergelincir. Mengeluh dapat membuat Anda terlihat buruk, dan komentar yang dapat ditafsirkan sebagai diskriminatif bahkan lebih buruk. Sebagian besar perusahaan memiliki kebijakan menentang diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, seksualitas, dan banyak lagi. Jika Anda melanggar kebijakan itu bahkan sebelum Anda melamar, kemungkinan Anda tidak akan mendapatkan wawancara.

9 Tidak Menjadi Diri Sendiri

Versi profesional dari diri Anda tetap bisa menjadi diri sendiri. Berhati-hati dengan apa yang Anda posting tidak sama dengan menghapus setiap bagian dari kepribadian Anda.

Lagi pula, Anda harus berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja dengan Anda, dan mereka ingin tahu bahwa Anda menyenangkan, cerdas, dan mudah diajak bicara, serta pekerja yang teliti.