Apa Itu Novel?

Diterbitkan: 2024-12-12

Ah, novelnya—sebuah dunia yang terkandung di dalam halaman-halamannya, tempat bermain kata-kata dan ide-ide. Dengan kehidupan kita sehari-hari yang didominasi oleh layar, membaca novel yang bagus adalah pelarian yang berharga dan hiburan nostalgia bagi banyak orang. Tapi apa sebenarnya novelitu?

Dalam artikel ini, kita akan menyelami seni dan anatomi novel, mengeksplorasi bagaimana rangkaian kalimat sederhana berubah menjadi perjalanan sastra yang utuh.

Bekerja lebih cerdas dengan Grammarly
Mitra penulisan AI bagi siapa saja yang memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan

Apa itu novel?

Novel adalah karya prosa fiksi yang merangkai karakter, plot, dan latar untuk menciptakan dunia naratif, menangkap tema atau elemen tertentu dari pengalaman manusia.

Kata “novel” berasal dari istilah Italianovella, yang aslinya berarti “baru” atau “berita” dan mengacu pada cerita pendek dan baru. Seiring berjalannya waktu, kisah-kisah ini berkembang menjadi narasi yang lebih panjang dan kompleks, sehingga memunculkan novel modern.

Novel termasuk dalam genre fiksi, lahir dari imajinasi pengarang dengan tokoh, alur, dan latar yang diciptakan. Jika nonfiksi berfokus pada orang dan peristiwa nyata, novel mengeksplorasi tema atau emosi melalui pengisahan cerita yang dibayangkan, menawarkan pelarian ke dunia alternatif.

Gaya dan panjang

Seringkali gaya dan panjangnya menjadi dua faktor penentu yang membedakan novel dari karya sastra lainnya. Meskipun cerita pendek dapat dibaca sekaligus, novel merupakan narasi yang lebih panjang dalam beberapa bab atau bagian, sehingga memerlukan investasi waktu yang lebih besar. Karena panjangnya, novel menghadirkan eksplorasi cerita, emosi, dan ide yang lebih luas, mendetail, dan bernuansa.

Gaya khas novel berasal dari prosa—aliran bahasa alami yang meniru ucapan sehari-hari, membedakannya dari ritme dan rima syair yang terstruktur. Tidak seperti syair—yang bergantung pada meteran, skema rima, dan jeda baris—prosa memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam struktur dan panjang kalimat. Hal ini memungkinkan novel untuk menggali secara mendalam perkembangan karakter, dialog, dan kompleksitas narasi.

Meskipun penceritaan mempunyai akar kuno, novel yang kita kenal mulai terbentuk pada abad ke-17 dan ke-18, dengan pengarang seperti Miguel de Cervantes (Don Quixote) dan Daniel Defoe (Robinson Crusoe) mempelopori bentuknya. Karya-karya awal ini meletakkan dasar bagi apa yang menjadi genre sastra yang menentukan—sebuah media yang melaluinya para penulis dapat mengeksplorasi sifat manusia, masyarakat, dan imajinasi secara mendalam.

Elemen kunci dari sebuah novel

Ada beberapa elemen penting dalam novel hebat, yang penting untuk diketahui jika Anda berpikir untuk menulis novel Anda sendiri. Mari kita jelajahi masing-masing secara detail.

Merencanakan

Plotadalah tulang punggung sebuah novel—rangkaian peristiwa yang memberi struktur pada cerita. Ini adalah peta jalan yang membawa karakter (dan pembaca) dari satu titik ke titik berikutnya, membangun ketegangan, konflik, dan resolusi. Tanpa alur, sebuah novel tidak akan lebih dari serangkaian adegan yang tidak berhubungan. Plot inilah yang menyatukan semuanya, mendorong narasi ke depan.

Ada banyak jenis plot dalam sastra, namun beberapa yang paling umum meliputi:

  • Plot linier, dimana peristiwa terjadi secara kronologis, membawa pembaca pada perjalanan langsung dari awal hingga akhir.
  • Plot nonliniersering kali melompat-lompat dalam waktu atau muncul antara masa lalu dan masa kini, sehingga menciptakan cerita yang lebih kompleks dan berlapis.
  • Plot melingkar, dimana cerita berakhir di tempat atau situasi yang sama dengan awal cerita, membuat narasi menjadi lingkaran penuh.

Plot sangat penting karena menarik perhatian pembaca dan menciptakan kerangka untuk tema novel dan pengembangan karakter. Plot yang disusun dengan baik membuat pembaca terpikat, sedangkan plot yang lemah dapat membuat mereka merasa terputus dari cerita.

Pengembangan karakter

Inti dari setiap novel adalah karakternya. Pengembangan karakter mengacu pada bagaimana karakter tumbuh, berubah, atau tetap sama sepanjang cerita. Dalam novel yang ditulis dengan baik, karakter berkembang seiring perkembangan plot, bereaksi terhadap tantangan dan mengungkapkan aspek baru dari diri mereka sendiri.

Biasanya, protagonis adalah tokoh utama, yang menggerakkan cerita ke depan. Karakter inilah yang sering menjadi dambaan pembaca, saat mereka menghadapi tantangan, mengejar tujuan, atau mengatasi konflik.

Sebaliknya, antagonis adalah tokoh atau kekuatan yang menentang protagonis sehingga menimbulkan ketegangan dan konflik. Hal ini tidak selalu berarti tokoh antagonis adalah penjahat—terkadang, mereka hanya berbenturan dengan tokoh protagonis.

Karakter cenderung bersifat dinamis atau statis. Karakter dinamis berubah sepanjang cerita. Mereka tumbuh, mendapat pelajaran, atau mengalami transformasi yang membentuk hasil plot. Perubahan-perubahan ini seringkali berasal dari tantangan-tantangan yang mereka hadapi, sehingga menjadikannya lebih relevan dan kompleks.

Di sisi lain, karakter statis tetap tidak berubah. Meskipun mereka masih menarik dan penting dalam alur cerita, kepribadian mereka sebagian besar tetap sama dari awal hingga akhir. Karakter statis sering kali berfungsi sebagai pelapis karakter dinamis, menyoroti perubahan yang dialami karakter dinamis.

Pengaturan

Latar sebuah novel mengacu pada waktu dan tempat di mana cerita itu terungkap. Ini bukan sekadar latar belakang—itu dapat membentuk suasana hati, memengaruhi alur cerita, dan memengaruhi karakter dengan cara yang bermakna. Latarnya bisa berkisar dari lokasi dunia nyata, seperti Inggris zaman Victoria diJane Eyre, hingga dunia fiksi sepenuhnya, seperti Middle-earth diThe Lord of the Rings.

Latar seperti lanskapThe Things They Carriedyang terpencil dan dilanda perang membenamkan pembaca dalam kenyataan pahit perang, sementara duniaLonesome Doveyang penuh petualangan mengundang pembaca dalam perjalanan perbatasan yang sulit dan liar di Old West. Latarnya dapat menciptakan nuansa emosional pada novel, entah itu seram, romantis, atau penuh petualangan. Dalam banyak kasus, latar menjadi karakter tersendiri, memengaruhi tindakan dan nasib tokoh protagonis.

Tema

Yang terakhir, tema adalah elemen terakhir dari sebuah novel, yang memberikan pesan mendasar atau ide yang ingin dieksplorasi pada cerita tersebut. Tema dapat berupa konsep yang luas seperti cinta, kekuasaan, atau kebebasan, namun tema tersebut sering kali terjalin ke dalam cerita dengan cara yang halus, diekspresikan melalui karakter, latar, dan konflik.

Beberapa tema paling umum dalam sastra meliputi:

  • Baik vs. jahat:Dieksplorasi dalam karya klasik sepertiLord of the Flieskarya William Golding atauTo Kill a Mockingbirdkarya Harper Lee, tema ini mengadu kekuatan yang berlawanan satu sama lain, dengan implikasi moral dari pilihan mereka di garis depan.
  • Cinta dan hubungan:Terlihat dalam novel yang tak terhitung jumlahnya, dariPride and Prejudicekarya Jane Austen hinggaWuthering Heightskarya Emily Bronte, tema ini mengeksplorasi hubungan romantis, kekeluargaan, dan platonis antar karakter.
  • Menjadi dewasa:Tema ini mengikuti perjalanan karakter dari masa muda menuju kedewasaan, seperti yang terlihat dalam novel sepertiThe Catcher in the Ryekarya JD Salinger atauMy Brilliant Friendkarya Elena Ferrante. Ini sering kali berfokus pada penemuan diri dan pertumbuhan pribadi.

Perbandingan dengan bentuk sastra lainnya

Berikut adalah gambaran lebih dekat bagaimana novel dibandingkan dengan cerita pendek, novel, dan epos.

Novel vs. cerita pendek

Perbedaan paling kentara antara novel dan cerita pendek adalah panjangnya. Novel biasanya terdiri dari ratusan halaman, memungkinkan pengembangan karakter yang lebih mendalam, plot yang rumit, dan tema yang kompleks. Sebaliknya, cerita pendek bersifat singkat, seringkali hanya beberapa halaman, dan fokus pada satu momen atau ide. Karena singkatnya, cerita pendek cenderung lebih terfokus, dengan lebih sedikit ruang untuk subplot atau eksplorasi karakter yang mendalam.

Misalnya,The Great Gatsbykarya F. Scott Fitzgerald menawarkan narasi berlapis di banyak bab, sementara cerita pendek sepertiBarn Burningkarya William Faulkner menciptakan dampak dalam cakupan terbatas. Novel memberikan sensasi yang lambat; cerita pendek menyampaikan wawasan yang cepat dan tajam.

Novel vs. novella

Novel berada di antara cerita pendek dan novel dalam hal panjangnya. Meskipun lebih panjang dari cerita pendek, namun jauh lebih pendek dibandingkan novel pada umumnya, umumnya berkisar antara 20.000 hingga 50.000 kata.

Sebuah novel memberikan lebih banyak ruang daripada cerita pendek untuk pengembangan plot dan karakter, namun tidak memiliki cakupan yang luas seperti novel berdurasi penuh. Akibatnya, novel sering kali berfokus pada satu karakter atau peristiwa tanpa bercabang ke dalam kompleksitas beberapa subplot.

Contohnya termasukGiovanni's Roomkarya James Baldwin danAnimal Farmkarya George Orwell, yang menyampaikan cerita kaya dalam format yang ringkas. Sebuah novel menawarkan yang terbaik dari kedua dunia—lebih mendalam daripada cerita pendek tetapi lebih cepat dibaca daripada novel.

Novel vs. epos

Epik, sering kali dianggap sebagai bentuk penceritaan termegah, berbeda dengan novel dalam hal panjang dan skala. Meskipun novel mungkin mencakup narasi yang luas, epos sering kali mencakup generasi, budaya, atau mitologi, memadukan sejarah dan legenda.

Karya-karya sepertiThe Iliadkarya Homer atauThe Aeneidkarya Virgil adalah kisah-kisah luas tentang kepahlawanan, peperangan, dan para dewa, yang cakupannya jauh lebih luas daripada novel pada umumnya. Novel, meskipun bervariasi, cenderung lebih berfokus pada pengalaman individu manusia daripada pencarian epik atau intervensi ilahi.

FAQ baru

Apakah “novel” merupakan sebuah genre?

Tidak, novel bukanlah sebuah genre; itu adalah bentuk sastra. Novel dapat masuk dalam genre seperti misteri, roman, fiksi ilmiah, fantasi, fiksi sejarah, atau fiksi sastra. Istilah “novel” mengacu pada panjang dan struktur karya, bukan genrenya. Artinya, novel dapat mencakup segala jenis cerita, bergantung pada tema dan elemen yang dieksplorasi pengarangnya.

Contoh novel

Beberapa contoh novel terkenal antara lainEmmakarya Jane Austen,Belovedkarya Toni Morrison,Jane Eyrekarya Charlotte Bronte, danA Farewell to Armskarya Ernest Hemingway.

Apa perbedaan antara novel dan novella?

Perbedaan utama antara novel dan novella adalah panjangnya. Novel biasanya melebihi 50.000 kata dan dapat mencapai beberapa ratus ribu kata, menawarkan eksplorasi karakter, plot, dan subplot yang lebih luas. Novella lebih pendek, umumnya berkisar antara 20.000 hingga 50.000 kata, dan memberikan cerita yang lebih ringkas sekaligus memungkinkan pengembangan karakter dan plot. Novel, sepertiThe Metamorphosisoleh Franz Kafka atauOf Mice and Menoleh John Steinbeck, berfokus pada satu peristiwa atau ide, menjadikannya lebih kompak daripada narasi novel yang biasanya luas.