Mengapa Menulis Kursif: 12 Alasan Teratas untuk Berlatih Menulis Kursif

Diterbitkan: 2022-12-04

Mengapa menulis dengan kursif? Pelajari manfaat menulis kursif untuk mengembangkan keterampilan motorik Anda dan lebih banyak lagi di panduan kami.

Tulisan kursif adalah bentuk tulisan tangan di mana semua huruf dalam sebuah kata terhubung. Di Amerika, penulisan kursif dimulai pada tahun 1840-an ketika Platt Rogers Spencer dari New York merumuskan program untuk mengajarkan jenis tulisan tangan ini kepada siswa. Sejak itu, para ahli menulis mengembangkan berbagai gaya kursif hingga kemajuan teknologi dan perubahan kurikulum pendidikan modern.

Banyak kelebihannya menjadikannya standar dalam sistem pendidikan. Namun, setelah kedatangan mesin cetak dan perangkat yang lebih modern, hanya 21 negara bagian di Amerika yang mengamanatkan penulisan kursif dalam kurikulum mereka saat ini. Terlepas dari perubahan drastis ini, manfaat tulisan kursif tetap ada.

Isi

  • 12 Alasan Teratas untuk Mulai Menulis dalam Kursif
  • 1. Baik untuk Otak Anda
  • 2. Menjadi Penulis yang Cepat
  • 3. Untuk Meningkatkan Keterampilan Sensorik dan Motorik Anda
  • 4. Untuk Terhubung Dengan Masa Lalu dan Mencari Penghidupan
  • 5. Memiliki Tanda Tangan Berkualitas Tinggi
  • 6. Untuk Mengurangi Kesalahan dalam Menempatkan Huruf
  • 7. Untuk Menginspirasi Kreativitas
  • 8. Mengikuti Aturan Penulisan
  • 9. Menjadi Bagus dalam Ejaan
  • 10. Untuk Membaca Tulisan Tangan Kursif
  • 11. Untuk Meningkatkan Retensi Memori
  • 12. Untuk Meningkatkan Disiplin Diri dan Percaya Diri
  • Pengarang

12 Alasan Teratas untuk Mulai Menulis dalam Kursif

1. Baik untuk Otak Anda

Profesor Virginia Berninger mencatat bahwa membuat surat dengan tulisan tangan membutuhkan serangkaian sapuan jari dibandingkan dengan mengetik di keyboard yang hanya menekan tombol. Gerakan jari ini tidak hanya mengaktifkan bagian otak yang berpikir, tetapi juga bagian yang terlibat dalam bahasa dan memori. Menulis kursif mempromosikan sinkronisitas antara belahan otak kanan (kreativitas dan kemampuan spasial) dan kiri (bicara dan pemahaman).

2. Menjadi Penulis yang Cepat

Mengapa menulis dengan kursif? Menjadi penulis yang cepat
Sedangkan pada tulisan kursif, semua hurufnya nyambung sehingga mengurangi frekuensi pengangkatan pena

Cetak tulisan tangan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghasilkan surat untuk mengakomodasi penghentian dan pengangkatan pena setelah setiap coretan. Misalnya, jika Anda ingin menulis kata “layang-layang”, huruf “k” saja akan membuat Anda mengangkat tangan dua atau tiga kali. Sedangkan pada tulisan kursif, semua hurufnya nyambung sehingga mengurangi frekuensi pengangkatan pena. Meningkatkan kecepatan menulis Anda sangat penting untuk membuat catatan saat pembicara seperti guru mendiktekan informasi penting.

3. Untuk Meningkatkan Keterampilan Sensorik dan Motorik Anda

Menulis kursif adalah salah satu teknik paling ampuh untuk meningkatkan keterampilan sensorik dan motorik. Menulis dalam kursif membutuhkan posisi, pegangan, sudut, dan tekanan yang tepat untuk mengontrol pena dan menulis secara efisien di atas kertas. Selain itu, juga diperlukan perencanaan motorik yang baik untuk menjaga pergerakan fluida dalam menciptakan setiap huruf dari segala arah.

Dengan latihan terus menerus, Anda tidak hanya akan menguasai tulisan kursif tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik halus yang penting dalam melakukan berbagai tugas seperti mengikat sepatu, menyalin kata, dan membaca. Itu sebabnya anak-anak sejak usia empat tahun didorong untuk menulis kursif.

4. Untuk Terhubung Dengan Masa Lalu dan Mencari Penghidupan

Sejak diciptakannya mesin tik, huruf kursif biasanya hanya terlihat pada dokumen resmi atau undangan acara formal. Inilah mengapa tidak mengherankan jika anak muda menganggap tulisan kursif sebagai "tulisan jadul".

Beberapa percaya tulisan kursif sudah usang, tapi bukan itu masalahnya. Kecenderungan berkurangnya kursif tidak menghilangkan bakat yang dapat dikembangkan siswa setelah mempelajari gaya tulisan tangan ini. Selain itu, mereka yang mendedikasikan waktu untuk belajar kursif disewa untuk membuat karya seni untuk perayaan khusus.

Seperti melihat lukisan atau foto antik, tulisan kursif membangkitkan apresiasi nostalgia terhadap seni. Untuk meningkatkan pengaruhnya, klien meminta penulis untuk mengubah surat mereka yang menyentuh hati menjadi kursif yang indah untuk menunjukkan ketulusan kepada orang yang dicintai. Beberapa mempekerjakan penulis kursif untuk menghasilkan undangan kartu penting seperti yang digunakan dalam pernikahan atau acara perusahaan.

5. Memiliki Tanda Tangan Berkualitas Tinggi

Jika Anda tidak puas dengan tanda tangan Anda saat ini, berlatih menulis kursif akan meningkatkan cara Anda menandatangani surat. Saat ini, kebanyakan orang hanya menggunakan kursif saat menandatangani dokumen resmi atau cek bank di atas nama tercetak. Namun, ada kasus di mana tanda tangan seseorang dianggap tidak sah, meskipun tidak ada penipuan.

Saat Anda menandatangani dokumen hukum, Anda harus merasa percaya diri melakukannya. Goresan atau ketidakpastian yang salah akan secara otomatis membatalkan tanda tangan saat Anda mencoret-coret kertas. Berlatih kursif meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam menandatangani dokumen untuk meningkatkan legitimasi melalui kualitas yang jelas dan guratan yang halus.

6. Untuk Mengurangi Kesalahan dalam Menempatkan Huruf

Cetak tulisan tangan tidak disarankan untuk orang dengan masalah fokus dan perhatian serta ketidakmampuan belajar seperti disleksia dan disgrafia. Mereka membutuhkan bantuan untuk membedakan huruf-huruf tertentu, seperti b, d, p, dan q, yang seringkali menyebabkan kesalahan penulisan. Penyandang disabilitas ini dapat lebih mudah mengenali huruf kursif, sehingga mengurangi kesalahan.

7. Untuk Menginspirasi Kreativitas

Mengapa menulis dengan kursif? Untuk menginspirasi kreativitas
Kegiatan seperti kaligrafi juga mengaktifkan bagian otak yang berbeda untuk bekerja sama

Amanda Stedke dari perusahaan Zaner-Bloser, yang telah menyelenggarakan kontes tulisan tangan nasional selama 30 tahun, mengidentifikasi tulisan kursif sebagai metode paling awal untuk memunculkan kreativitas anak-anak. Terlepas dari bagaimana Anda menulis, menulis kursif meningkatkan kreativitas dengan menghasilkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara inovatif untuk memecahkan masalah. Mempelajari dan mempraktikkan gaya kursif yang berbeda memungkinkan Anda menemukan cara cerdik untuk menulis konsep yang lahir dari imajinasi.

Tulisan kursif memiliki banyak manfaat kognitif, seperti menjadi teknik meditasi yang efektif untuk menenangkan pikiran. Kegiatan seperti kaligrafi juga mengaktifkan bagian otak yang berbeda untuk bekerja sama.

8. Mengikuti Aturan Penulisan

Ada berbagai gaya yang tersedia untuk menulis kursif, seperti:

  • Gaya Amerika Baru – Ini adalah gaya termudah tanpa coretan yang rumit. Semua huruf dicetak miring.
  • Tulisan Tangan D'Nealian – Pengait di bagian belakang setiap huruf dihubungkan untuk membentuk sebuah kata.
  • Zane-Bloser Cursive Writing – Ini menggabungkan gaya Amerika baru dan tulisan tangan D'Nealian.
  • Tulisan Tangan Tanpa Air Mata – Ini dirancang dengan coretan terus menerus minimal yang hampir terlihat seperti tulisan tangan cetak.
  • Spencerian – Ini adalah tulisan tangan kursif elegan yang biasa digunakan dalam tulisan formal dan bisnis, seperti sertifikat dan undangan.
  • Metode Palmer – Sederhana, tulisan tangan bisnis standar yang menggunakan gerakan otot lengan daripada jari.

Setiap gaya memiliki aturan, seperti urutan dan jarak yang benar di antara setiap huruf. Mempelajari dan menerapkan aturan-aturan ini pada tulisan kursif membuat tulisan itu lebih mudah dibaca. Mereka juga membuat tulisan tangan lebih halus dari aliran terus-menerus dari setiap huruf, tidak seperti skrip cetak, yang terkadang memiliki ukuran berbeda dan tidak mengikuti kapitalisasi yang benar.

9. Menjadi Bagus dalam Ejaan

Menulis dengan kursif juga membantu Anda menjadi lebih baik dalam mengeja melalui memori otot. Saat Anda menulis, gerakan tangan mengirimkan sinyal yang membentuk visual huruf di otak manusia. Karena otak sudah hafal bentuk hurufnya, mengenali huruf-huruf yang melengkapi sebuah kata menjadi lebih mudah.

Ini seperti mempelajari cara bermain piano, di mana mengingat pola gerakan tangan yang benar sangatlah penting. Dengan terus-menerus mengulangi gerakan kursif yang benar, Anda secara tidak sadar mempelajari dan menyimpan pola ejaan yang benar dari setiap kata dalam ingatan Anda.

10. Untuk Membaca Tulisan Tangan Kursif

Beberapa orang memiliki kursif ceroboh yang biasanya dihasilkan dari penulisan cepat. Anda dapat melihat keterampilan ini pada sekretaris, dokter, pengacara, dan profesional sibuk lainnya. Anda akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk membaca dan memahami catatan mereka jika Anda menulis kursif.

Selain itu, jika Anda seorang pemula yang mempraktikkan kursif Anda dan menggunakannya untuk membuat catatan, ada kemungkinan Anda menulis terlalu cepat dan tidak dapat membaca apa yang Anda tulis. Terutama jika Anda tidak terbiasa dengan subjeknya, Anda memerlukan bantuan untuk mengartikan tulisannya. Jadi, sebaiknya menulis kursif dan terus tingkatkan kemampuan membaca Anda.

11. Untuk Meningkatkan Retensi Memori

Mengapa menulis dengan kursif? Untuk meningkatkan retensi memori
Studi menunjukkan bahwa tulisan kursif memungkinkan otak menyerap lebih banyak informasi dan mempersiapkannya dengan kondisi yang optimal untuk belajar

Tulisan tangan meningkatkan daya ingat karena ada lebih banyak aktivitas otak saat informasi ditulis secara fisik di atas kertas. Studi menunjukkan bahwa tulisan kursif memungkinkan otak menyerap lebih banyak informasi dan mempersiapkannya dengan kondisi yang optimal untuk belajar.

12. Untuk Meningkatkan Disiplin Diri dan Percaya Diri

Siswa yang diajarkan kursif tetapi tidak berlatih secara teratur cenderung melupakan keterampilan ini. Belajar kursif membutuhkan kesabaran dan disiplin diri untuk mendorong latihan mereka. Latihan-latihan ini diperlukan untuk mengembangkan keterampilan motorik dan menguasai koordinasi tangan-mata untuk meningkatkan tulisan kursif Anda secara terus menerus.