Saatnya Menyegarkan 7 Kebiasaan Umum Menulis Ini
Diterbitkan: 2021-03-19Saat Anda mengembangkan keterampilan menulis, mudah untuk menerapkan beberapa kebiasaan dalam prosesnya. Beberapa dari kebiasaan ini berguna, seperti menggunakan jargon saat menulis email bisnis atau menggunakan pendekatan aliran kesadaran saat menulis draf kasar dengan cepat.
Namun tidak semua kebiasaan yang dipelajari bermanfaat dalam semua konteks. Beberapa dapat menggagalkan pesan Anda atau membuat pembaca bingung dan bahkan frustrasi.
1 Menunda-nunda (sebagai gantinya, gunakan blok waktu)
Menunda-nunda menulis mungkin bermanfaat bagi Anda selama kuliah sepanjang malam, tetapi hal ini tidak berkelanjutan dalam lingkungan profesional.
Sebuah handout dari The Writing Center di University of North Carolina di Chapel Hill menggali semua aspek penundaan, yaitu bagaimana menjadikannya sebuah kebiasaan dapat membuat Anda merasa kecewa dan stres dalam proses menulis. “Penundaan dan perfeksionisme sering kali berjalan seiring,” jelas selebaran tersebut. Ia juga menghubungkan penundaan dengan rasa takut.
Katakanlah Anda takut menulis analisis, misalnya. Karena khawatir tentang bagaimana tim kepemimpinan Anda akan menerima laporan Anda, Anda mungkin menghindari mengerjakannya sampai menit terakhir. Namun menunda-nunda berarti Anda memiliki lebih sedikit waktu untuk memperbaiki kesalahan—membuat ketakutan awal Anda bahwa tulisan Anda tidak akan berhasil menjadi semakin bersifat nubuat.
Sebaliknya:Dedikasikan waktu di kalender Anda untuk memikirkan proyek menulis Anda dan bukan yang lain. Lakukan ini jauh sebelum batas waktu. Ini tidak harus memakan waktu yang lama—bisa dua puluh hingga tiga puluh menit. Jaga agar blok waktu ini tetap singkat. Pendekatan yang mudah dikelola ini memajukan tulisan Anda dan memungkinkan Anda mengedit sendiri, tanpa tekanan untuk menulis dengan sempurna dalam sekali duduk.
2 Terlalu sering menggunakan kata keterangan yang tidak jelas (sebagai gantinya, cari sinonimnya)
Kata keterangan seperti “benar-benar” dan “sangat” menambah penekanan. Dapat dimengerti mengapa menggunakannya adalah kebiasaan yang umum. Apalagi jika Anda memasukkan kata keterangan ini ke dalam percakapan sehari-hari, wajar jika kata keterangan tersebut juga muncul dalam tulisan formal Anda.
Namun, penggunaan kata “sangat” dan “benar-benar” secara berlebihan akan menjadi kontraproduktif dan berisiko mengurangi dampak pernyataan Anda. Tujuan Anda menulis adalah untuk berkomunikasi dengan jelas; deskripsi seperti “sangat bagus” atau “sangat bagus” tidak menyampaikan banyak hal. Hal ini juga dapat menimbulkan kebingungan: Jika lima poin dalam sebuah memo “sangat penting”, maka semuanya memiliki nilai yang sama dan oleh karena itu tidak ada yang lebih penting dari yang lain.
Sebaliknya:Bermain-main dengan pilihan kata. Jika Anda menemukan terlalu banyak kata keterangan dalam tulisan Anda, bukalah tesaurus. Pertimbangkan arti sebenarnya dari kata benda tersebut dan pilihlah kata yang secara akurat mendeskripsikan kata benda tersebut agar kata “sangat” dan “benar-benar” seminimal mungkin. Grammarly dapat membantu Anda dengan menyarankan bahasa yang lebih ringkas dan kuat .
3 Mengandalkan pergantian frasa (sebagai gantinya, jadilah deskriptif)
Bahasa yang familier bisa terasa seperti cara mudah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu pemikiran. Pergantian frasa seperti “mematahkan kaki” atau “pergi jauh” membantu pembaca Anda dengan cepat memahami maksud Anda. Tapi mereka tidak berguna untuk menjaga perhatian pembaca.
Mengandalkan idiom dan frasa klise tidak membantu Anda mengasah suara tulisan unik Anda. Perkataan basi juga dapat membuat audiens Anda tidak tertarik, sehingga mereka tidak tertarik.
Sebaliknya:Hindari penggunaan bahasa yang berlebihan dengan menggunakan detail dan kata-kata yang kaya untuk mendeskripsikan subjek. Menambahkan lebih banyak informasi dan memperdalam deskripsi akan menghasilkan tulisan yang lebih menarik.
4 Menulis kalimat run-on (sebagai gantinya, gunakan tanda baca)
Membuat terlalu banyak kalimat yang tidak jelas adalah kebiasaan yang populer. Aliran kesadaran mungkin terasa alami saat Anda menulis, tetapi pembaca umumnya menghargai kesempatan untuk menarik napas (atau dua kali).
Kalimat yang panjang tidak hanya membuat kewalahan, tetapi juga berisiko membingungkan pembaca Anda. Kalimat yang panjang dan berliku-liku mengundang lebih banyak kesalahpahaman tentang maksud yang Anda sampaikan.
Sebaliknya:Perhatikan kalimat Anda dan temukan area yang memberikan jeda alami. Jangan takut dengan tanda baca: Gunakan koma atau titik koma, atau buat titik dengan titik. Ini mungkin terasa berombak bagi Anda, namun konstruksi yang lebih rapat memudahkan pembaca menyerap pesan Anda.
5 Terlalu sering menggunakan tanda seru (sebaliknya, perbaiki nada bicara Anda)
Rasanya wajar jika ingin menggunakan tanda seru dalam tulisan Anda. Mereka hampir ada di mana-mana dalam tulisan santai seperti SMS dan media sosial. Dan, mereka berguna untuk menyampaikan antusiasme, kepentingan, atau kekhawatiran. Lagi pula, cara apa yang lebih baik untuk mengungkapkan perasaan Anda selain tanda seru yang jumlahnya sangat banyak!!?!!?
Dalam penulisan yang lebih formal, tanda seru lebih jarang. Menaburkan terlalu banyak tanda seru di seluruh bagian atau mengetik banyak tanda seru secara berurutan berisiko dianggap lucu. Mereka juga mengambil pesan Anda. Terkadang, ada pertengkaran di antara mereka . Namun dalam situasi ini, satu tanda seru saja sudah cukup.
Sebaliknya:Pikirkan nada atau sikap yang ingin Anda sampaikan. Nada adalah kombinasi pilihan kata, tanda baca, dan sintaksis, yang semuanya dapat secara efektif melakukan pekerjaan sepuluh tanda seru.
6 Menggunakan terlalu banyak jargon (sebaliknya, tulislah secara sederhana)
Kecuali Anda seorang penjual ikan berpengalaman yang menulis buku khusus untuk penjual ikan berpengalaman lainnya, hindari jargon dalam tulisan Anda. Hal ini berlaku untuk semua penulis dengan subjek apa pun—penjual ikan dkk.
Beberapa jargon, jika dijelaskan dengan jelas, dapat memberikan informasi. Namun, terlalu banyak jargon memaksa audiens Anda membaca ulang teks berkali-kali untuk memahami maknanya. Hal ini tidak hanya menyebabkan pembaca menghabiskan lebih banyak waktu untuk memahami tulisan Anda, tetapi juga menyebabkan frustrasi dan kebingungan.
Sebaliknya:Buat tulisan Anda tetap sederhana dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan memparafrasekan ide menjadi deskripsi yang dapat dipahami oleh pembaca di tingkat mana pun.
7 Hedging (sebagai gantinya, tulislah dengan percaya diri)
Hedging terjadi ketika Anda memasukkan kualifikasi ke dalam pernyataan agar tidak terlihat terlalu kuat. Beberapa contoh lindung nilai mencakup penggunaan kata dan frasa, seperti “Saya pikir”, “sepertinya”, “agak”, atau “sepertinya . . .”
Dalam makalah akademis, terdapat aplikasi praktis untuk lindung nilai. Namun di tempat kerja dan tulisan sehari-hari, hal ini dianggap terlalu tidak pasti dan hati-hati. Bahkan dapat merusak kredibilitas Anda sejak awal.
Sebaliknya:Pertahankan tulisan bisnis Anda tetap kuat dengan menghilangkan frasa dan kata-kata yang membatasi . Anda dapat menulis dengan tegas dengan tetap menjaga nada sopan dan profesional tanpa melakukan lindung nilai.
Mengatasi kebiasaan menulis yang umum ini membutuhkan latihan yang berkelanjutan. Di situlah Grammarly bisa berperan. Editor Grammarly memberikan saran untuk membantu memperkuat tulisan Anda, mulai dari menemukan kesalahan umum dalam struktur kalimat hingga menawarkan penulisan ulang yang jelas.