6 Kunci Menulis Novel YA Yang Terhubung Dengan Pembaca Remaja
Diterbitkan: 2016-10-27Menulis novel yang menarik bagi audiens yang lebih muda membutuhkan sejumlah kemahiran—terutama jika Anda tidak lagi berada dalam kelompok usia itu! Tidak mudah untuk menjelajah ke dalam pikiran orang dewasa muda dan, pada dasarnya, "menghidupkan kembali" masa lalu Anda sendiri.
6 Tips untuk Terhubung dengan Pembaca Remaja
Di Inkitt, saya secara teratur berhubungan dengan penulis yang diterbitkan yang ingin berbagi pengalaman mereka dan memberikan dukungan kepada penulis baru. Mari kita lihat enam tips penting yang telah mereka bagikan kepada kita dalam hal menulis novel YA.
Saya harap Anda menemukan mereka berguna seperti yang saya lakukan!
1. Melihat Dunia Melalui Mata Remaja
Semua bentuk penulisan publik bergantung pada pemahaman audiens yang Anda tuju. Seiring bertambahnya usia, kita secara alami cenderung melewati masalah masa muda kita. Setidaknya, kami mencoba!
Namun, bagi seorang penulis YA, sangat penting untuk melihat dunia melalui kacamata seorang remaja agar dapat terhubung dengan mereka secara pribadi. Faktanya, memanfaatkan pengalaman, emosi, dan pertumbuhan yang Anda alami di masa remaja adalah cara terbaik untuk mulai menulis dengan suara remaja.
Remaja hidup di puncak antara keajaiban masa kanak-kanak dan tanggung jawab orang dewasa, dan penting untuk menempatkan diri Anda pada posisi mereka saat menulis novel YA. Apa motivasi mengemudi Anda saat remaja? Apa saja momen kunci pertumbuhan Anda dan bagaimana hal itu terjadi?
Remaja cenderung tertarik pada kisah-kisah dewasa yang memberi mereka harapan untuk masa depan sambil mengakui keadaan pikiran mereka saat ini. Dengan menunjukkan bagaimana karakter kita jatuh dan bangkit kembali, kita memberikan contoh kepada remaja untuk mengatasi dan tumbuh dalam kehidupan mereka sendiri.
2. Identifikasi Pertanyaan Filosofis Remaja
Pikiran remaja adalah tempat yang kompleks dan penuh gejolak, dan kebanyakan dari kita dapat berhubungan dengan kebingungan, harapan, dan emosi intens yang menentukan keadaan pikiran remaja. Kita semua pernah ke sana—dan itulah tepatnya yang Anda butuhkan untuk terhubung dengan audiens remaja.
Keindahan sastra YA terletak pada kemampuannya untuk mendefinisikan emosi dan perubahan yang dialami remaja saat mereka bergerak menuju kedewasaan. Pada masa transisi ini, remaja menemukan dirinya sedang mencari jati diri dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini:
- Apa yang saya percayai?
- Kenapa saya disini?
- Apa tujuan hidup saya?
- Apakah ada yang mengerti saya?
- Apa itu cinta?
- Apa yang saya inginkan dalam hidup saya?
- Siapa aku sebenarnya?
Pertanyaan seputar identitas, kematian, dan cinta memenuhi sebagian besar pikiran remaja. Agar audiens muda dapat berhubungan dengan karakter novel, pencarian penulis harus menemukan keaslian emosional dan memahami pertanyaan filosofis yang mereka perjuangkan.
Aspek penentu utama dari novel YA adalah menjawab pertanyaan mengapa karakter berperilaku seperti itu—bukan hanya menggambarkan apa yang mereka lakukan.
3. Ringkas dan Lugas
Meskipun remaja cenderung bergulat dengan pertanyaan filosofis yang mendalam, mereka belum mengembangkan rentang perhatian emosional yang diperlukan untuk tetap tertarik pada alur cerita yang panjang dan berlarut-larut. Remaja menyukai kegembiraan, dan mereka ingin dibawa dalam perjalanan yang penuh dengan pasang surut yang berhubungan dengan spektrum emosi sehari-hari mereka sendiri.
Trik untuk terhubung dengan audiens YA adalah tetap pendek dan ringkas dengan tulisan Anda. Saat Anda mengembangkan sebuah adegan, tanyakan pada diri Anda, “Apakah ini mendorong cerita ke depan? "Jika tidak, hentikan.
Setiap cerita membutuhkan pengait yang bagus, dan mengembangkan garis besar yang mendetail untuk perjalanan yang akan dilakukan novel Anda adalah langkah pertama yang penting untuk membuat pembaca YA Anda tetap tertarik.
4. Hindari bahasa gaul
Kita semua pernah mendengar bahasa gaul remaja tentang kehidupan sehari-hari, dan kata-kata baru yang trendi tampaknya berubah sebanyak pakaian mereka. Dan itulah masalah besar dengan menggunakan bahasa gaul.
Di satu sisi, mungkin membantu penulis berhubungan dengan remaja pada saat ini, tetapi di sisi lain, hanya dalam waktu beberapa tahun, kata-kata ini mungkin terdengar canggung dan ketinggalan zaman. Tujuan seorang novelis YA adalah untuk berhubungan dengan audiens mereka dengan cara yang tak lekang oleh waktu dengan menggali sifat emosional remaja yang tetap konstan, terlepas dari bagaimana masyarakat berubah.
Bahasa gaul yang ketinggalan zaman dapat menyebabkan audiens Anda kesulitan menghubungkan karakter dalam cerita Anda—yang jelas bukan tujuan Anda.
Selain itu, kata-kata slang seringkali bersifat regional. Bahasa yang digunakan oleh orang-orang di kota kecil di selatan kemungkinan akan sangat berbeda dari bahasa gaul populer di kota besar pantai barat. Meskipun tergoda untuk mencoba dan berhubungan dengan remaja menggunakan "bahasa" mereka sendiri, penggunaan bahasa slang yang berlebihan dapat lebih merugikan novel Anda daripada manfaatnya.
5. Ambil Risiko dan Jelajahi Kegelapan
Kata “berisiko” sering muncul di benak ketika diminta untuk menggambarkan perilaku seorang remaja. Bagian dari perkembangan remaja adalah mendorong batas-batas apa yang benar atau salah, aman dan tidak aman, dan seterusnya. Seorang penulis YA yang terampil bersedia untuk menyelami proses pendewasaan yang intens ini dan menciptakan alur cerita yang memungkinkan remaja untuk mengalami risiko ini dengan cara yang aman dan terkendali.
Dengan menggali sisi gelap kepribadian karakter Anda, Anda menciptakan ikatan dengan pembaca remaja yang kemungkinan besar bergumul dengan perasaan yang sama. Selain itu, dengan melihat bagaimana tindakan negatif karakter atau perilaku berisiko memengaruhi mereka dalam cerita Anda, ini memberi remaja kesempatan untuk belajar—tanpa ikut serta dalam perilaku itu sendiri.
Tanpa konflik internal, tindakan impulsif, dan gejolak emosi, karakter Anda cenderung tampak datar dan tidak menarik bagi pembaca remaja.
Namun, ada garis tipis antara mengakui sisi gelap karakter Anda dan melakukannya secara berlebihan. Jika Anda menaruh terlalu banyak kecemasan ke dalam cerita, Anda mungkin terlihat tidak realistis, tidak autentik, atau berusaha terlalu keras untuk menciptakan remaja yang "stereotip".
6. Berikan Harapan
Pembaca remaja Anda mungkin sedang mengalami masa-masa kelam, bergumul dengan emosi mereka, atau berada di tengah konflik pribadi. Namun, sebagai novelis YA, adalah tugas Anda untuk membawa mereka dalam perjalanan yang memperluas pikiran mereka dan menunjukkan kepada mereka bahwa ada cahaya di ujung terowongan. Dalam banyak buku YA, tema utamanya adalah sampai pada kesimpulan bahwa hidup itu layak dijalani.
Remaja sering mengalami kesulitan mencari bantuan, dan bagi sebagian orang, membaca buku bahkan dapat bertindak sebagai bentuk terapi. Cerita dengan pesan positif dapat memberikan harapan kepada pembaca Anda ketika mereka sangat membutuhkannya, dan dapat membantu memberi mereka alat yang mereka butuhkan untuk menaklukkan bahkan hari-hari terburuk mereka.
Sekarang, tidak ada yang mengatakan bahwa novel YA Anda harus semuanya mawar dan sinar matahari. Bagaimanapun, menjelajahi sisi gelap kehidupan dan mendefinisikan perjuangan remaja yang umum adalah aspek inti dari gaya penulisan ini. Menulis YA adalah tentang perjalanan, dan memiliki pesan langsung yang memandu pembaca Anda melalui kegelapan adalah apa yang membuat novel yang benar-benar berkesan.
Ketuk Remaja Batin Anda
Jika Anda siap untuk mulai menulis novel YA, ada banyak hal yang perlu diingat saat menerjemahkan ide Anda ke atas kertas. Dengan menghubungkan ke keadaan emosional pikiran remaja, Anda dapat mengembangkan suara otentik untuk karakter Anda dan terhubung pada tingkat yang lebih dalam dengan audiens yang lebih muda.
Buat semuanya tetap sederhana, temukan pesan Anda, dan biarkan kekuatan kata-kata Anda membawa pembaca Anda dalam perjalanan menuju penemuan diri.
Strategi apa yang Anda gunakan untuk menulis cerita yang terhubung dengan pembaca remaja? Beri tahu saya di komentar.
PRAKTEK
Luangkan waktu lima belas menit untuk mencoba menulis cerita untuk pembaca remaja. Ini permintaan Anda:
“Dia akhirnya pulang. Dan meskipun dia menikmati perjalanan itu, jauh di lubuk hatinya dia tahu dia tidak akan pernah memulai perjalanan seperti itu lagi dan berisiko kehilangan segalanya.”
Saat Anda menulis, ingatlah hal-hal penting berikut ini:
- Tentang apa 'perjalanan' itu?
- Cobalah untuk fokus pada pikiran dan perasaan seorang remaja: mengapa mereka merasakan dorongan untuk mencoba hal-hal baru yang sering tidak disetujui oleh orang tua mereka?
- Kembali ke tempat yang benar-benar terasa seperti rumah: pikirkan proses di mana seorang remaja mengevaluasi kembali apa itu 'rumah', mencoba menetapkan aturan mereka sendiri, menguji—gagal—dan mengevaluasi sekali lagi.
Setelah selesai, bagikan cerita Anda di komentar, dan pastikan untuk meninggalkan umpan balik untuk rekan penulis Anda!